"Hey, untuk yang jauh disana, aku rindu..."
***
SEMINGGU kemudian setelah kejadian itu, Alca sudah kembali ke rumahnya dan tidak menginap lagi di rumah tante Rina. Selama tiga hari disana, tante Rina dan yang lainnya sangat menyayanginya dan memperhatikannya.
Sebenarnya, ia tidak ingin pulang ke rumah dan tetap tinggal di rumah tante Rina. Namun, tidak enak jika dirinya berlama-lama menginap disana. Sedangkan ia sudah diberikan tempat tinggal sementara secara cuma-cuma.
Maka dari itu, Alca kembali ke rumah dan menjalani hari seperti biasa. Walaupun cercaan dari orang-orang sekitarnya juga belum reda dan masih menghiasi pendengarannya setiap hari, Alca tidak peduli dan menanggap itu hanya angin lalu. Nanti, dia akan membuat semua orang tercengang, dan membuat malu semua orang yang pernah mencercanya sedemikian rupa.
"Ca," panggil seseorang yang ada di hadapannya.
"Hm?" Alca melihat kearah pemanggil itu. "Kenapa?" tanyanya.
"Lo kenapa sih? Melamun terus dari tadi," protes Vanila.
"Nggak papa, dah yuk lanjut belajarnya," jawab Alca.
Ia kembali fokus ke buku yang ada di hadapannya dan kembali mencatat bagian-bagian penting ke buku catatannya. Sedangkan Vanila hanya memperhatikan gadis itu, ia tidak tahu apa yang mengganjal hati Alca. Namun, dirinya yakin jika hal itu pasti ada.
Tak lama, seorang laki-laki menghampiri kedua gadis yang sedang duduk di kursi perpustakaan ini.
"Salsya," panggil cowok itu.
Keduanya melengah kearah sumber suara.
"Kak Agra, kenapa?" tanya Alca.
"Lagi belajar, mau ada ujian?" tebak Agra.
"Iya nih hehe."
"Nih, pelajari baca-baca, ini buku punya gue semoga bisa membantu," pungkas Agra sambil menyerahkan buku setebal kamus bahasa Inggris itu kepada Alca.
Vanila merasa tidak dianggap disana. Agra hanya memperhatikan Alca, kenapa dia tidak memperhatikan Vanila? Apakah benar dugaannya selama ini? Agra menyukai Alca?
"Oh, thanks kak," ucap Alca sambil tersenyum canggung.
"Yo, gue ke ruangan dulu," pamitnya.
"Iya."
Agra pergi dari sana, Vanila mendekatkan kursinya kearah Alca.
"Kak Agra suka sama lo tuh," ucap Vanila.
"Hah? Gak lah, yakali, kan gue udah punya pacar," jawab Alca polos.
"Duh duh dihhh, polos banget sih jadi cewek. Dengerin ya Ca, cowok kayak kak Agra mah gak penting lo mau punya cowok apa kagak, yang penting dia suka sama lo dan bakal ngerebut lo dari pacar lo," jelas Vanila masuk akal.
Alca tercengang, ia kembali memikirkan seseorang yang menerornya itu. Apakah ini ada kaitannya dengan kak Agra? Tapi kenapa? Kenapa dia mau menghancurkan hubungan Alca dengan Rafa?
KAMU SEDANG MEMBACA
RafAlca (SEQUEL) [COMPLETED]
Teen FictionCerita ini merupakan sequel atau kelanjutan dari cerita sebelumnya yaitu "Prince and Princess" yang mengisahkan tentang dua orang remaja berusia 16 dan 18 tahun. Mereka sudah saling mengenal dan bersahabat lama yaitu sekitar 16 tahun saat keduanya m...