"Lo bahagia, gue bahagia. Kenapa? Karena, kebahagiaan seseorang yang kita cintai lebih berharga dari pada kebahagiaan diri sendiri."
***
HARI bahagia akhirnya datang ke kehidupan seorang gadis yang akan segera menjadi istri dari seorang pria tampan. Gedung yang tadinya polos, sekarang berubah menjadi gedung mewah dengan hiasan bunga dimana-mana.
Tamu-tamu berdatangan dan masuk kedalam gedung tersebut untuk memenuhi undangan yang sudah mereka sebar. Alca dan Lizzi pun demikian. Mereka tidak berdua saja, ada Vanila, Deca, dan Raka juga disana, namun tidak ada Rafa.
Rafa kini sedang sibuk dengan kuliahnya, jadi tidak bisa diganggu gugat. Zidan pun demikian, sepertinya mereka berdua akan lulus sama-sama tahun depan.
"Mempelainya mana nih?" tanya Raka.
Raka hadir disana karena paksaan dari Lizzi dan Anna. Kebetulan juga Raka mempunyai sedikit tabungan dan ia juga di perbolehkan oleh Cerry untuk menghadiri acara pernikahan Anna. Maka dari itu, sekarang ia berada di Jakarta.
"Masih di ruang ganti mungkin," jawab Lizzi.
"Hm, gue cowok sendiri ya btw diantara kalian?"
"Iya, lo paling cantik sendiri diantara kita wkwk," ejek Alca.
"Yee, gue lempar mampus lo!"
"Dih kayak kuat aja, belagu banget!"
"Udah-udah! Lo berdua ya kalau ketemu ributttt mulu heran gue," pungkas Lizzi menengahi.
Deca dan Vanila hanya tertawa melihat tingkah kakak beradik ini. Karena sudah mulai rame, mereka pun memutuskan untuk mengambil tempat duduk di meja yang paling depan agar bisa melihat para mempelainya.
Tak lama, saat sedang menikmati makanan, mempelai pria dan wanita keluar dari pintu yang berbeda. Satu dari kanan dan satu lagi dari kiri. Alhasil keduanya akan bertemu di tengah-tengah panggung.
"Wahh gila parah! Cantik banget tuh si Anna," celetuk Deca yang mengenal Anna saat keduanya masih SMP dulu.
Alca, Lizzi, dan Vanila pun menyetujui ucapan Deca. Vanila tidak terlalu mengenal Anna, ia hanya tau sedikit tentang gadis itu. Vanila bisa hadir di pesta ini karena saat ia sedang berjalan dengan Alca beberapa hari yang lalu, mereka berdua bertemu dengan Anna dan di situlah Anna mengundang Vanila untuk hadir di pesta pernikahannya.
"Kak Agra juga ganteng banget ya," puji Vanila saat melihat Agra keluar.
"Ya, kalau Agra mah gak usah di tanya," sahut Lizzi.
"Hm betul tuh," timpal Deca yang juga mengenal Agra, karena mereka satu kampus, namun beda fakultas.
"Duh gak ada Rafa sama Zidan nih, gue kesepian njir," celetuk Raka.
"Hahah mampus!" sembur Lizzi.
"Jahat ya kamu sama aku."
"Bodo lah."
Mereka yang melihat perdebatan ringan antara Lizzi dan Raka pun tertawa. Lizzi dan Raka memang suka berdebat tentang hal-hal kecil seperti itu. Namun, yang seperti itulah yang bisa menambah keawetan di dalam suatu hubungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RafAlca (SEQUEL) [COMPLETED]
Novela JuvenilCerita ini merupakan sequel atau kelanjutan dari cerita sebelumnya yaitu "Prince and Princess" yang mengisahkan tentang dua orang remaja berusia 16 dan 18 tahun. Mereka sudah saling mengenal dan bersahabat lama yaitu sekitar 16 tahun saat keduanya m...