-Chapter 32-

892 45 12
                                    

"Sebuah kesalahpahaman, hanya dapat diselesaikan jika kedua belah pihak sama-sama ingin menyelesaikannya."

***

CERRY dan Raka sampai di bandara Soekarno-Hatta sekitar jam tiga siang karena ada delay setengah jam saat hendak terbang ke Jakarta tadi.

"Kita langsung ke rumah Alca kan?" tanya Raka.

"Iya, ayo bunda cari taksi dulu," jawab Cerry.

"Okey bun."

Tak lama kemudian, seseorang memanggil Raka dari belakang.

"Rak!"

Raka menoleh, begitu juga dengan Cerry. Mereka menemukan seorang gadis yang sangat familiar di mata mereka.

"Lizzi??"

"Raka! Aku kangen kamu!!" Lizzi berjalan cepat kearah Raka lalu memeluk cowok itu menuntaskan semua rindunya.

Raka balas memeluk gadis itu. Ia juga sangat merindukan Lizzi sangattt sangattt dan sangatt merindukan kekasihnya itu.

"Hm, aku juga kangen," jawab Raka.

Lizzi melepas pelukannya lalu beralih ke Cerry yang menatap mereka dengan tatapan mata bertanya, ia juga tersenyum saat Lizzi melihat kearahnya.

"Ah maaf tante hehe," ucapnya.

"Iya gak papa, kamu cuma kangen sama Raka aja nih? Sama tante nggak?" tanya Cerry memancing Lizzi.

"Sama tante juga dong," jawab Lizzi.

Ia pun merentangkan kedua tangannya lalu berjalan menuju Cerry untuk memeluk wanita paruh baya itu. Cerry mengelus rambut Lizzi dengan sayang.

"Alca gimana? Baik-baik aja kan selama tante tinggal?" tanya Cerry setelah mereka berdua melepaskan pelukan mereka.

"Baik kok tan, tenang aja, selama ada Lizzi siapa sih yang berani macem-macemin Alca?" ucap Lizzi dengan tingkat percaya diri yang diatas rata-rata.

"Hahah ini baru calon mantu tante, yaudah kami mau pulang dulu, kamu ngapain disini?" tanya Cerry lagi.

"Ngapain lagi kalau bukan jemput mama mertua tersayang aku? Heheheh, yuk pulang bareng Lizzi aja, sini Camila biar Lizzi gendong."

"Wah, emang terbaik lah kamu, yuk kalau gitu, Raka bawain ini kopernya," titah Cerry.

Raka langsung menarik kedua koper miliknya dan milik Cerry. Sedangkan Cerry hanya membawa tas yang berisi barang-barang berharga lainnya. Ya gini deh nasib anak cowok, selalu di suruh-suruh terus yang nyuruh malah bawa dikit. Heuh! Untung sayang.

"Jalannya dimana? Aku gak tau rumah Alca," ucap Raka yang kini duduk di balik kemudi.

"Ntar aku kasih tau, udah kamu jalan aja buruan," titah Lizzi lagi yang duduk di jok belakang mobil tersebut bersama dengan Cerry dan Camila.

Raka menurut, ia pun menyalakan mesin mobil dan segera menyetir mobil tersebut menuju tempat yang menjadi tempat tinggal Alca.

***

"YANG ini ya rumahnya?" tanya Raka saat mereka sudah sampai di depan rumah Alca.

"Iya, yuk turun," jawab Cerry.

"Bunda, ini bukannya rumah kak Rana yang dulu ya?" tebak Raka.

"Iyaa ini emang rumahnya, udah ayo cepetan kamu turun terus bantuin bunda keluarin barang," pungkas Cerry.

RafAlca (SEQUEL) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang