-Chapter 45-

1K 46 11
                                    

"Sukses itu butuh proses, jadi kita hanya perlu menikmati proses itu, sadarlah kalau di dunia ini tidak ada yang instan."

***

AKHIRNYA, hari itu tiba, hari dimana semua tantangan beratnya selama di kampus bisa terbayar. Semua mahasiswa yang lulus tahun itu, berkumpul di sebuah gedung besar. Acaranya akan segera dimulai.

Acara wisuda untuk tahun ini, dimulai. Para mahasiswa dan tamu yang hadir disana mendengarkan sambutan-sambutan dari kepala universitas dengan sangat baik.

Saat sedang asyik mendengarkan sambutan kepala universitas itu, ponsel Alca menampilkan notifikasi yang baru saja masuk. Alca mengalihkan pandangannya ke arah ponsel dan melihat nama pengirim pesan itu.

"Rafa ya?" celetuk Vanila yang duduk di sampingnya.

"Iya nih," jawab Alca.

Vanila terlihat mengangguk-angguk mengerti lalu mengalihkan perhatiannya kembali ke depan. Alca membuka chat dari Rafa dan membacanya.

From : Rafael Radcliffe
Maaf ya, gue gak bisa dateng, karna ada urusan mendadak di rumah sakit.

Membacanya saja sudah membuat Alca sangat kecewa. Namun, ia harus bisa memaklumi kondisi Rafa. Rafa sudah bekerja di rumah sakit milik keluarganya sejak beberapa bulan yang lalu.

Alca tidak berniat untuk mengganggu pekerjaan Rafa dan ia akan memaklumi kondisi kekasihnya itu.

From : Salsya Adistia
Iya sayang, nggak papa kok

From : Rafael Radcliffe
Thank you and happy graduation baby

Membaca pesan Rafa itu, sontak pipi Alca memerah, sudut bibirnya tertarik keatas membentuk sebuah lengkungan manis di sana.

Alca hanya mengirimkan stiker boneka lucu yang dibawahnya terdapat ucapan terimakasih. Tak lama, nama Alca dipanggil kedepan untuk sidang.

Alca berjalan menuju panggung untuk mendapatkan gelar sarjananya. Vanila menyemangatinya dari belakang. Lizzi dan Deca yang berbeda kursi dengan mereka pun juga memperhatikan Alca yang berjalan ke arah panggung. Alca terlihat sangat percaya diri saat itu.

***

SELESAI acaranya, para mahasiswa memutuskan untuk berfoto-foto dan mengabadikan momen langka tersebut. Begitu juga dengan Alca dan teman-temannya.

Alca mendapatkan banyak bingkisan bunga, dari Cerry, Raka, Rina, Abdy Rana, dan Roni. Meraka semua hadir di sana, kecuali ayahnya dan Rafa. Alca sangat merindukan sosok Rio sekarang ini.

Namun, ia sedikit bahagia karena masa tahanan Rio hanya sisa beberapa bulan lagi. Setelah itu, Rio bebas dari penjara, tetapi biar bebas pun, namanya sudah tercemar... Apa yang harus Alca lakukan untuk membersihkan nama baik ayahnya?

"Ca," panggil seseorang dari arah belakang.

Alca menoleh dan melihat Rafa sudah berdiri dihadapannya. Dan dia tidak sendirian... Di samping laki-laki itu, berdiri seseorang yang selama ini sangat ia rindukan.

Seseorang yang selama ini selalu ia pikirkan dan doakan, seseorang yang membuat kekosongan di dalam hatinya, dan seseorang yang selama ini sangat ia banggakan. Ayahnya.

RafAlca (SEQUEL) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang