-Chapter 37-

824 47 6
                                    

"Penyesalan emang selalu ada di akhir, kalau di awal namanya pendaftaran."

***

TAHUN ajaran baru telah dimulai. Semua mahasiswa dan mahasiswi serta SD sampai SMA pun kembali masuk seperti biasa. Begitu juga dengan Alca, Rafa, Raka, dan Lizzi. Mereka semua kembali masuk ke kampus masing-masing.

"Ca," panggil seseorang dari belakangnya.

Alca menoleh dan mendapati Vanila yang tersenyum ke arahnya. Alca membalas senyuman itu.

"Hai," sapa Alca.

Vanila merangkul pundak Alca dan berjalan bersama gadis itu ke ruangan mereka.

BUGHH!!!

Seseorang tiba-tiba menabrak bahu Alca dari arah berlawanan saat mereka sudah berada di koridor. Alca dan Vanila sontak terkejut karena hal itu.

Buku-buku yang dibawa gadis itu pun berhamburan jatuh ke lantai. Alca merasa bersalah dan membantu gadis itu untuk memungut bukunya.

"Sorry, gue gak liat," ucap Alca.

"Iya gak papa," jawab gadis itu sambil tersenyum kepada Alca setelah keduanya berdiri.

Vanila tampak familiar dengan gadis ini. Tidak, ia tidak mengenalinya, tetapi seperti pernah melihatnya. Ntahlah, nanti saja ia pikirkan.

"Lo anak baru ya?" tanya Alca.

"Eh? Nggak kok," jawab gadis itu.

"Hm gue kok gak pernah liat lo ya, apa karena jadwal kita dulu beda," pungkas Alca.

"Mungkin aja haha, yaudah gue duluan ya," ucap gadis itu.

"Oh iya, dah," balas Alca.

Gadis itu hanya tersenyum lalu berlalu pergi dari sana. Vanila masih memperhatikan gadis itu sampai ia menghilang di belokan koridor.

"Ca," panggil Vanila.

"Hm?"

"Lo gak ngerasa kalau dia gak asing buat kita?" tanya Vanila.

"Nggak sih, gue emang gak pernah liat dia," jawab Alca.

"Hm, gitu ya yaudah deh yuk ke ruangan, bentar lagi masuk," ucap Vanila.

"Yuklahh."

Mereka melanjutkan langkah yang sempat terhenti. Sedangkan, kini di balik tembok koridor panjang itu, seseorang tengah menunggu kepergian mereka berdua.

Ia mengintip sedikit, memastikan jika Alca dan Vanila sudah pergi dari sana. Dan ya, dirinya bisa menarik napas lega karena kedua orang itu sudah pergi.

"Hallo?"

"..."

"Hm, gue di kampus."

"..."

"Duhh, tau deh Sa.. gue capek harus kayak gini terus," keluh gadis itu.

RafAlca (SEQUEL) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang