"Satu kesalahan dapat melupakan seribu perjuangan."
***
SABTU, 17 MEI 20**
JERMAN"Kak Rafa," panggil seorang gadis dari arah belakangnya.
Rafa menoleh dan melihat gadis itu. Ia menaikkan satu alisnya keatas tanda bertanya mengapa gadis itu memanggilnya.
"Ntar sore jalan yuk, aku bosen di rumah mama sama papa gak pulang hari ini," ajak gadis itu.
"Ntar gue liat," jawab Rafa.
"Okey."
Sudah berlalu sekitar satu bulan lebih sejak Alca dan Rafa break. Ntah itu betul-betul hanya sekedar break atau memang sudah putus.
Alca tak ada menghubunginya, malah gadis itu memutuskan untuk lost contact dengan Rafa. Rafa pun bingung harus bagaimana. Alhasil, ia memilih untuk diam dan menunggu, biarlah waktu berjalan sampai akhirnya satu waktu datang untuk keduanya memperbaiki hubungan yang hancur ini.
Dan setelah mereka putus sementara pun, Sabita malah semakin gencar untuk mendekati Rafa. Cowok itu juga tidak terkait risih dengan kehadiran Sabita. Awalnya gadis itu meminta pertolongan kepada Rafa untuk menjelaskan materi yang tidak ia ketahui.
Karena Rafa seniornya, maka Rafa pun lebih tahu soal materi-materi kedokteran, berbeda dengan Sabita yang baru masuk kuliah semester itu.
Sebentar lagi semester pertama akan habis, dan mereka akan lanjut ke semester kedua, tahun ajaran baru. Ya, dan sebentar lagi libur panjang pun akan segera hadir. Liburan untuk puasa Ramadhan sekaligus Hari Raya Idul Fitri.
"Kak, ntar kalau liburan kak Rafa balik ke Indo?" tanya Sabita.
"Iya."
"Asik ya balik ke negeri sendiri," ucap Sabita.
"Lo gak balik ke Indo?" tanya Rafa.
"Nggak, mama papa mana mau balik ke Indo lagi, lagian disana juga udah gak ada keluarga, semua udah di sini," jawab gadis itu.
"Ohh, gitu."
"Temen-temen kak Rafa semuanya orang Indonesia ya?" tanya Sabita lagi.
"Hmmm, Zidan orang Indo asli, Zaky dan Ari Indonesia keturunan Jerman, Alvaro orang Indonesia, tapi tinggal lama di Jerman, dia yang paling beda dari kami," jelas Rafa.
"Ohh gitu yaa, kalau kak Rafa sendiri?"
"Orang Indo," jawab Rafa sekenanya.
Sabita mengangguk-angguk mengerti lalu kembali membidikkan kameranya kepada objek yang ada di sekitarnya. Ia kembali memotret-motret pemandangan kota Hamburg, Jerman itu.
"Kak Rafa gimana sama pacar kakak?" tanya Sabita.
"Hm, gue putus," jawab Rafa.
"Loh? Kenapa?"
"Gak papa, bahas yang lain aja," pungkas Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RafAlca (SEQUEL) [COMPLETED]
Fiksi RemajaCerita ini merupakan sequel atau kelanjutan dari cerita sebelumnya yaitu "Prince and Princess" yang mengisahkan tentang dua orang remaja berusia 16 dan 18 tahun. Mereka sudah saling mengenal dan bersahabat lama yaitu sekitar 16 tahun saat keduanya m...