"Apa yang kau tanam, itu juga yang akan kau tuai."
***
SEMINGGU berlalu dengan cepatnya, besok adalah hari dimana Rafa dan Alca akan berpisah lagi. Rafa harus kembali ke Jerman untuk menyelesaikan studinya. Sedangkan sekarang adalah malam terakhir Rafa berada di Indonesia, tanah kelahirannya.
Teras rumah Alca nampak terang dengan cahaya remang-remang dari lampu atapnya. Di bawah siraman sinar lampu itu, duduk dua orang pasangan yang sedang diam dan saling membisu.
"Jadi.. kamu bakal balik besok?" tanya Alca memecah keheningan.
"Iya, gue harus balik ke Jerman," jawab Rafa.
Alca mengangguk-angguk mengerti lalu menyeruput teh yang ada di dalam cangkir yang sedang ia genggam. Rafa mengalihkan pandang ke arah gadisnya yang sedang meminum teh itu dalam diam.
"Ca," panggil Rafa.
"Hm?" Alca menoleh, menatap Rafa yang memanggilnya.
"Lo jaga diri baik-baik disini, gue bakal kembali lagi, kuliah gue tinggal 1/2 tahun kok, sabar ya," ucap Rafa sambil tersenyum.
Alca membalas senyuman Rafa, ia pun mengangguk. Rafa menggenggam tangan Alca dan mencium lembut punggung tangan itu.
"Ke..kenapa?" tanya Alca gugup.
"Tunggu gue balik," tutur Rafa.
Alca merasa jantungnya berpacu dengan cepat. Padahal hubungannya dengan Rafa sudah berjalan lama, namun tetap saja ia merasa deg-degan saat Rafa melakukannya hal romantis seperti ini.
"Kok diem? Gak mau nunggu gue ya?" tanya Rafa.
"Hah? Eh nggak gitu, iya aku bakal nunggu kamu balik," jawab Alca gelagapan.
Rafa tertawa lalu menarik Alca ke dalam pelukannya. Ia mengelus lembut rambut gadisnya itu. Rafa sangat mencintai Alca. Dan cinta mereka itu suci, tidak ada noda di sana. Cinta mereka tidak didasari dengan nafsu.
"Gue pulang dulu ya, udah malem, lo juga harus tidur," ucap Rafa.
Rafa ingin melepaskan pelukannya, namun Alca menahannya, gadis itu ingin sedikit lama lagi memeluk Rafa.
"Ca," tegur Rafa.
"Bentaran," jawab Alca.
Rafa menghela napas panjang lalu kembali mengelus rambut Alca. Rafa mengecup singkat puncak kepala gadis itu. Alca melonggarkan pelukannya, ia menatap mata Rafa.
"Udah, gue balik dulu, lo harus tidur, ya," ucap Rafa.
Alca mengangguk kemudian ia berdiri di depan Rafa. Memegang kedua bahu laki-laki itu dan menatapnya lama. Rafa bingung dengan apa yang dilakukan oleh gadis ini.
"Sudah," ucap Alca tiba-tiba.
"Lo ngapain?" tanya Rafa bingung.
"Ngasih pelindung ke kamu supaya kamu gak diambil orang lagi," jawab Alca.
Rafa tercengang lalu tertawa dengan tingkah konyol Alca. Rafa berdiri lalu mengacak rambut Alca dengan gemas. Alca pun tersenyum karena Rafa memperlakukannya dengan sangat manis.
"Besok ke bandara ya, jam 8 pagi, gue tunggu!" titah Rafa.
"Siap pak bos!!" jawab Alca sambil melakukan gerakan hormat ke arah Rafa.
Rafa tertawa singkat lalu mencubit pipi tembem Alca. Rafa berjalan masuk ke dalam rumah untuk menemui bunda Alca. Setelah pamitan dengan Cerry, Rafa pun kembali ke luar dan berjalan menuju motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RafAlca (SEQUEL) [COMPLETED]
Teen FictionCerita ini merupakan sequel atau kelanjutan dari cerita sebelumnya yaitu "Prince and Princess" yang mengisahkan tentang dua orang remaja berusia 16 dan 18 tahun. Mereka sudah saling mengenal dan bersahabat lama yaitu sekitar 16 tahun saat keduanya m...