-Chapter 24-

734 37 19
                                    

"Kau tahu diriku, kau mengenalku, tapi mengapa hal ini bisa terjadi seolah kau tidak mempercayai ku?"

***

JERMAN, 15.00
KINI tepatnya di rumah Alvaro, Rafa dan semua sahabatnya berkumpul. Kegiatan yang cukup biasa mereka lakukan saat weekend. Berkumpul, main game atau PS dan bernyanyi-nyanyi ria menggunakan gitar milik Alvaro.

Rafa dan Zaky memutuskan untuk memainkan PS milik Alvaro. Zidan memilih untuk berbaring diatas kasur empuk milik Alvaro, si tuan rumah sendiri kini memilih untuk bernyanyi mengikuti nada gitar yang dibawakan oleh Ari yang memang pandai memainkan gitar.

"Al, bener-bener kalo nyanyi, rusak nih nada gue," protes Ari yang mendengarkan Alvaro bernyanyi dengan nada yang melenceng.

"Dih, sok-sok an lo!" balas Alvaro.

Ari cemberut, kemudian laki-laki itu memikirkan satu buah lagu yang ia hapal kunci gitarnya.

"Al, nyanyi lagu ini, lo tau kan?" tanya Ari.

"Tau dong heheh," jawab Alvaro.

Ketiga teman mereka sudah bisa menebak lagu apa yang akan mereka bawakan untuk menghibur yang lain.

JRENG!!!!

Ari menggenjreng gitarnya dengan suara yang cukup keras. Lalu kemudian Ari mulai menghitung.

"TU WA GA PAT!!!" hitungnya dengan suara yang keras.

"KALAU CINTA SUDAH MEMBARA!" sambung Alvaro dengan suara yang tak kalah heboh.

"AHHA! AHHA!!" timpal Zidan yang tadi sedang asyik memainkan ponsel di atas ranjang, kini malah ikut gabung dengan mereka berdua.

"RINDU JADI MENGGEBU-GEBU!!" sambung Alvaro melanjutkan liriknya.

"UHHU! UHHU!!" timpal Ari dan Zidan bersamaan.

"JANJI-JANJI SERIBU JANJI!!"

"IHIYYYY!!!" sorak Ari.

"JANJI APEL DIMALAM INI!!!!" Alvaro semakin heboh sendiri dengan lagu itu.

Namun, sepertinya hal itu tidak berpengaruh bagi dua orang yang kini sedang asik bertarung di dalam permainan yang ada di PS3 milik Alvaro.

"PACARKU TAK ADA DI RUMAH!!" sambung Zidan dengan suara yang tak kalah membahana dan kini sedang berdiri di atas kasur.

"AHHA!! AHHA!!" timpal Ari.

"MALAM MINGGU JADI KELABU!!" sambung Zidan dan Alvaro secara bersamaan.

"UHHU!! UHHU!!"

"Duh bisa diem gak sih? Gue sama Rafa lagi konsen nih," protes Zaky yang merasa sedikit terganggu dengan suara mereka.

"Hahah bilang aja lo gak terima kalah dari gue," ejek Rafa.

Zaky mendengus kesal, seketika itu Ari, Alvaro, dan Zidan berhenti bernyanyi. Lalu tertawa.

"Lo kalah Zak? Hahaha emang ya, cuma Rafa yang bisa ngalahin lo di game itu," ucap Zidan tertawa geli.

RafAlca (SEQUEL) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang