"Maaf, gue kayaknya emang bukan yang terbaik buat lo."
***
PAGI itu, Cerry dan Raka terlihat sedang mengemas barang-barang mereka. Hari itu, tepat jam dua siang, mereka bertiga bersama dengan Camila akan kembali ke Jakarta.
Mereka tidak bisa meninggalkan Alca sendirian di sana, apalagi sebentar lagi akan masuk bulan puasa Ramadhan.
"Sudah selesai kamu kemas barang-barang kamu?" tanya Cerry kepada anak sulungnya.
"Sudah bun, ini sudah semua," jawab Raka sambil menunjuk kopernya.
"Oke, kamu mandi sana, habis itu kita langsung jalan, cari oleh-oleh," pungkas Cerry.
Raka mengangguk lalu berjalan menuju kamar mandi dan segera membersihkan dirinya. Sedangkan Camila yang baru saja bangun tidur, kini sedang duduk di atas sofa ruang tengah sambil memakan sarapannya.
Cerry melihat anak bungsunya itu, ia menghela napas sekali lalu tersenyum.
***
ALCA memutuskan untuk mencuci baju dan menjemurnya di halaman belakang. Kemungkinan bunda, Raka, dan Camila akan pulang hari ini. Tapi, ntahlah belum ada kabar dari mereka.
"Alca?" Seseorang memanggilnya dari pintu depan.
Alca yang mendengar itupun segera keluar dan melihat siapa yang datang. Itu bundanya Rafa, Katrina.
"Tante? Tumben pagi-pagi sudah kesini, kenapa?" tanya Alca.
"Iyaa, ini tante tadi buat, buat Alca aja, kamu suka kan?"
"Suka banget hehe, tante gak mau masuk dulu? Alca lagi jemur baju di belakang, ayo masuk dulu Alca bikinin teh terus kita makan sama-sama kuenya," pungkas Alca.
"Okey deh, yuk," ajak Rina sambil merangkul pundak Alca.
Mereka berdua masuk lalu dan memilih untuk duduk di halaman belakang, tepatnya di teras.
Alca masih berada di dapur untuk membuat teh dan memotong kue red velvet kesukaannya itu menjadi beberapa bagian.
Setelah selesai, ia pun segera membawa potongan kue dan teh itu ke teras belakang rumah dengan menggunakan nampan.
"Ini tante," ucapnya.
Rina langsung mengambil alih nampan itu dan meletakkannya di atas meja. Wanita paruh baya itu segera mengambil cangkir tehnya dan meminum teh tersebut.
"Hmm, teh buatan kamu emang yang paling enak ya Ca," puji Rina.
"Heheh, gak juga tante, ini kue nya tante buat sendiri ya?" tanya Alca.
"Iya, tadi pagi itu ntah karena gabut atau pengen, makanya buat kue itu, sengaja buat red velvet kesukaan kamu," jawab Rina.
"Makasih tante, kuenya enak banget," ucap Alca yang sudah mencicipi kue tersebut.
"Bagus deh kalau kamu suka, di rumah tadi gak ada orang, om Abdy kerja, Roni lagi ada kunjungan gitu ke luar kota, jadi otomatis Rana sama Leny jadi ikut, tante kesepian di rumah," curhat Rina dengan wajah memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
RafAlca (SEQUEL) [COMPLETED]
Fiksi RemajaCerita ini merupakan sequel atau kelanjutan dari cerita sebelumnya yaitu "Prince and Princess" yang mengisahkan tentang dua orang remaja berusia 16 dan 18 tahun. Mereka sudah saling mengenal dan bersahabat lama yaitu sekitar 16 tahun saat keduanya m...