-Chapter 46-

1.7K 55 12
                                    

"Semua yang pergi dan kau ikhlaskan, akan Tuhan kembalikan kepadamu."

***

BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN...

TOK!! TOK!! TOK!!

Bunyi palu yang dipukulkan oleh sang hakim menggema di seluruh penjuru ruangan itu. Alca berdiri tegas sisi kanan sebagai jaksa. Dirinya berhasil meraih cita-citanya.

Dan kini, orang yang sedang berada di seberangnya adalah orang yang harus ia lawan. Alca sangat membenci orang itu. Orang yang membuat ayahnya harus berada di penjara selama beberapa tahun.

Orang itu ketahuan menggelapkan dana karena ada aduan dari seseorang. Dan saat dicek ternyata benar, dirinya lah yang melakukan korupsi pada beberapa tahun yang lalu.

Dan ini sudah kali ke tiga orang itu melakukannya, ia baru tertangkap setelah beberapa tahun silam. Alca bersyukur karena akhirnya dirinya sendiri lah yang berhasil mengungkap semua kecurangan orang tersebut.

Walaupun tidak langsung, tetapi Alca bersyukur dirinya bisa membuktikan bahwa ayahnya tidak bersalah dan yang seharusnya mendapatkan hukuman adalah orang ini. Pria paruh baya berinisial M.D.

Sidang selesai, Alca keluar dari ruangan itu dan bernapas lega. Akhirnya semuanya bisa teratasi. Di luar gedung kejaksaan, Rafa sudah menunggunya untuk menjemput kekasihnya itu.

"Gimana? Lancar kan?" tanya Rafa.

"Lancar kok, alhamdulilla."

Alca tersenyum ke arah Rafa. Laki-laki itu juga membalas senyuman manisnya. Rafa mengacak rambut Alca dan segera mengajaknya pulang.

Alca terkejut karena Rafa tidak membawanya pulang ke rumahnya, melainkan ke rumah Rafa.

"Turun," titah Rafa saat ia membukakan pintu untuk Alca.

Alca turun dan segera berjalan masuk membuntuti Rafa dari belakang. Saat ia masuk, dirinya dikagetkan dengan berkumpulnya banyak orang di ruang tengah rumah itu.

Kedua orang tuanya juga ada di sana. Sepertinya sedang menunggunya.

"Nah sudah datang calonnya hehe," ucap Rina.

Alca menatap bingung ke arah mereka semua yang memperhatikannya dengan senyuman.

"Gimana kalau kita tentukan sekarang aja?" tanya Cerry.

"Boleh boleh," jawab Rina.

Rafa menggandeng tangan Alca dan mengajaknya untuk duduk di atas sofa di sampingnya. Abdy dan Rio terlihat berbincang-bincang ringan di kursi yang lainnya.

"Ada apa sih?" tanya Alca.

"Duhh nona jaksa, bentar lagi kamu bakal nikah, masa gak tau sih kami lagi ngomongin apa?" goda Rina sambil tersenyum.

Alca tercengang, ia tidak menyangka bakal secepat ini.

"Kok cepat banget?" tanya Alca

"Hah? Cepat dari mana? Ini udah dua tahun sejak Rafa ngelamar kamu loh, nak," jawab Cerry.

"Eh? Iya yak? Kok aku lupa hahah," balas Alca.

RafAlca (SEQUEL) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang