"Jika ini memang salahku, maka aku akan meminta maaf, namun jika bukan, kau tidak akan pernah mendengarkan satu kata maaf pun dari mulutku!"
***
BEBERAPA hari setelah itu, kini tepatnya di rumah Alca, gadis itu sedang membereskan buku-bukunya yang berserakan. Tiga hari lagi dirinya sudah bebas dan tidak mempunyai jadwal kuliah, artinya liburan semester akan dimulai.
Raka, bunda, dan Camila akan pulang besok lusa. Ya, karena universitas yang menjadi tempat Raka belajar sudah libur dari hari ini. Lebih cepat dari pada universitas Alca.
"Hallo, Lizzi, keluar yuk, gue bosen di rumah," ucap Alca ditelepon.
"Sama nih, gue juga bosen, okedeh kalau gitu gue jemput lo sekarang," pungkas Lizzi.
"Okey, gue tunggu bae!" seru Alca.
"Siap siap."
Alca mematikan sambungan teleponnya dan segera berdiri, ia sudah selesai membereskan kamar dan buku-bukunya. Sekarang, yang harus ia lakukan adalah bersiap-siap dan menunggu kedatangan Lizzi.
Tak sampai dua puluh menitan, Lizzi sampai di rumah sederhana Alca. Alca pun sudah siap dengan pakaiannya. Gadis itu keluar lalu segera mengunci pintu rumah dan berjalan masuk kedalam mobil Lizzi.
"Tumben lo yang ngajak gue keluar, lagi happy ya? Haha," sindir Lizzi.
"Hmm ya gak juga sih, anggap aja begitu karena buku baru gue udah terbit hehehe," jawab Alca.
"Serius lo? Widihhhh, bagi-bagi dong gajinya heheh."
"Haha ntar aja deh, habis meet and great," ucap Alca.
"Kapan tuh?" tanya Lizzi.
"Lusa, malam tapi, di Pondok Indah Mall 2," jawab Alca.
"Wow, asik ya jadi penulis, gue pengen tapi mager banget nulis hahaha," ucap Lizzi.
"Heheh, lo dateng?" tanya Alca.
"Dih males banget, mending gue luluran di kamar."
"Dasar! Semenjak pacaran sama bang Raka lo jadi suka skin care-an ya Liz, padahal dulu mah burik ya burik aja, kagak ada gitu sadar-sadarnya," sindir Alca.
"Hahahah, anjir lo, lah iya ya, mungkin karena gue sadar kalau skin care itu perlu buat cewek," jawab Lizzi.
"Hm, bagus deh kalau lo sadar, gue kira lo bakal jadi cowok dulu tuh efek kelamaan jomblo plus gak suka skin care an."
"Dihh, gue cewek tulen ya bukan yang suka mangkal di jalan jam 10an keatas," cetus Lizzi.
"Lah itu bukannya sodara lo? Hahaha," canda Alca.
"Hah? Sodara gue? Tante lo deh kayaknya," balas Lizzi.
"Hahaha udah udah ah, gak tahan gue, sakit perut nih ketawa terus."
"Hahaha, nahh dah sampai, yuk keluar," ajak Lizzi.
Setelah mobil selesai di parkir dengan rapi, keduanya memutuskan untuk keluar dari mobil dan berjalan masuk menuju mall. Keduanya sangat gembira apalagi Alca yang berjalan sambil melompat ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RafAlca (SEQUEL) [COMPLETED]
Подростковая литератураCerita ini merupakan sequel atau kelanjutan dari cerita sebelumnya yaitu "Prince and Princess" yang mengisahkan tentang dua orang remaja berusia 16 dan 18 tahun. Mereka sudah saling mengenal dan bersahabat lama yaitu sekitar 16 tahun saat keduanya m...