"Sekarang lo bukan lagi pacar Yasa, jadi berhenti ngerepotin dia!"
Anina yang sejak tadi diteriaki tetap diam menatap Yasa yang tepat berada di depannya, berharap Yasa akan mengatakan sesuatu, meski mulut Yasa seolah tidak mau terbuka sedikit pun untuk membela kekasihnya itu.
"Lo budek? Lo nggak ada hak buat natap dia lagi!" Aura, gadis yang menggandeng Yasa terus meneriaki Anina membuat keadaan lapangan bertambah ramai oleh mahasiswa yang tertarik melihat drama ini.
Bagaimana tidak di siang bolong di tengah lapangan kampus Anina tiba-tiba datang menghampiri Yasa yang sedang bermain basket dan ternyata Aura juga ada di sana.
Entah bagaimana awalnya Aura membuat keributan dengan terus memaki Anina di tengah lapangan hingga membuat mereka bertiga kini menjadi pusat perhatian banyak orang.
"Sayang, tunjukkin cincin tunangan kita." Tiba-tiba keadaan berubah riuh. Banyak pasangan mata yang tidak percaya melihat drama yang ada di depan mereka.
Tepat di jari manis kiri Yasa melingkar cincin emas yang sama persis dengan apa yang Auraa pakai. Itu artinya mereka benar-benar bertunangan.
Yasa beneran tunangan sama Aura?
Kasihan Anina.
Drama hot ini mah,
Kak Yasa kok gitu?
Antara Anina si malaikat tak bersayap dan Aura si gangster kejam. Siapa yang akan Yasa pilih? Mari kita lihat semuanya
Apaan sih lo?! Kaya host aja.
Ya Tuhan, kasihan ....
Masih banyak lagi bisikan-bisikan orang tentang mereka. Tapi yang orang-orang itu lakukan tetap diam menonton. Bahkan ada juga yang merekamnya. Mereka sama sekali tidak berniat melerai.
"Yasa calon suami gue! Lo cuma bekasnya!" Maki Aura lagi.
Anina menggeleng menolak itu. Tatapannya sudah berkaca-kaca, tapi tak pernah sedikitpun ia bosan menatap mata kosong milik Yasa.
Tangan Anina bergerak menggapai tangan Yasa, tapi Aura lebih dulu menepisnya kasar hingga Anina sempat meringis kesakitan.
"Nggak usah pegang-pegang Yasa lagi! Lo bodoh apa gimana? Udah gue bilang- "
"Alyassa ..., " panggil Anina.
Suara lirih Anina memotong teriakan Auraa. Anina bergerak hendak menggenggam tangan Yasa, tapi Yasa menghindarinya."Kita putus," ujar Yasa.
Anina lagi-lagi menggeleng tidak percaya. Kekasih yang begitu mencintainya tiba-tiba berkata seperti itu di depan banyak orang.
"Yasa, kenapa?" tanya Anina meminta penjelasan.
"Kita selesai."
Derai air mata tak bisa lagi Anina bendung. Cairan bening itu mengalir begitu saja dari mata coklatnya. Bibirnya bergetar menahan isakan tangisnya. Tapi tatapannya tidak pernah ia alihkan dari mata seseorang yang sudah membuat hatinya terluka.
Banyak orang yang menyayangkan pernyataan Yasa. Apalagi hubungan Anina dan Yasa terlihat begitu manis. Tapi tidak sedikit pula yang senang akan itu, yang sejak awal tidak suka dengan hubungan beda kasta itu senang dibuatnya.
"Lo dengar kan?! Yasa udah putusin lo jadi sana- "
"Sayang .... " Anina langsung menghambur memeluk tubuh Yasa erat. Anina menangis di sana. Tapi Yasa tidak sedikitpun bergerak untuk membalas pelukan Anina.
Banyak orang yang melihat itu ikut terenyuh dengan apa yang Anina lakukan. Begitu menyakitkan.
"Apaan sih lo?!" Aura dengan tega menarik paksa tubuh bergetar Anina dari tubuh Yasa. Dengan emosinya ia mendorong Anina kasar membuat gadis yang sedang menangis itu nyaris terjatuh jika saja kedua tangan besar tidak menahan tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LEEANKA | COMPLETED
JugendliteraturFRSA#1 LEEANKA Ketika Ikhlas yang tak kunjung datang. Celakanya, yang datang dia yang mencoba diikhlaskan. Hatinya memang tidak kembali bergetar saat mata yang dulu menyakitinya datang dan menatapnya dengan tatapan yang tak pernah berubah. Perasaan...