39 (Pamit)

62 5 7
                                        

Rainka tengah memegang ponsel, namun dia tidak berani menatap layar ponselnya sendiri. Dia justru menjauhkan tangannya kala deretan bunyi notifikasi terus bersusulan membuat cemasnya bertambah.

Ponselnya terus bergetar, menandakan akan banyak yang harus dia jawab dari pesan yang pastinya berisi berbagai pertanyaan untuknya.

Maklum saja, lebih dari lima hari dia mematikan ponselnya dan dia baru berani membukanya sekarang.

Perlahan, Rainka memberanikan diri membaca semua notifikasi yang masuk.

Ternyata benar dugaannya, banyak pesan dan panggilan tidak terjawab memenuhi layar notifikasinya.

Rainka sampai harus meneguk ludahnya sendiri sekaligus sebagai minumnya untuk pagi hari ini. Bisa bayangkan bagaimana dia nanti menjawab semuanya. Menjelaskan semuanya pada sahabat-sahabatnya yang sudah ramai-ramai mengiriminya pesan juga menelponnya.

Nith-Nith (7000)

Iman (2000)

Nathaline (5000)

Anina (5)

Bu Ratna (10)

Kak Rakha (5)

Kak Karin (3)

Dari banyaknya pesan itu, pertama yang Rainka buka adalah pesan dari Anina. Beruntung sekali dia membuka pesan pertama dari sahabat baiknya itu. Isinya tidak menanyakan hal aneh-aneh, melainkan gadis berkacamata itu hanya menanyakan kabar, memperingatkan makan, sholat, belajar, dan jaga diri. Pengertian sekali Anina. Tidak heran hati calon pengacara seperti Alyassa Hadi Hadrian bisa jatuh sejatuh-jatuhnya pada gadis lugu berkacamata itu.

Tapi Rainka yang tidak enak hati karena sudah melibatkan Anina dalam kebohongannya.

Pesan kedua yang dia buka adalah dari Karin, lalu Rakha, yang mana keduanya kompak mengirim pesan singkat 'Dek?'

Bu Ratna, dosen yang sedang hamil muda itu menanyakan kabarnya lengkap dengan perihal Rainka yang lama tidak terlihat. Oh, Bu Ratna juga mengirimkan pesan jika dia rindu Rainka dan ingin bertemu serta memeluknya.

Semua pesan itu Rainka balas seperti biasa dia berbalas pesan.

Kini, Rainka harus bersiap-siap dengan menarik dalam-dalam napasnya karena yang akan dia buka adalah pesan teratas dari orang-orang yang sudah dalam perkiraannya akan menanyakan hal-hal yang belum dia dapat jawabannya.

Nitha, Iman, dan Nathaline. Kurang lebihnya ketiganya mengirim pesan,

Lo di mana?

Ran, lo bohong?

Hey polos! Lo kabur?

Ran, lo bikin kita khawatir.

Are you okay?

RAINKA!!!!

Bodoh!

Ran, lo kekurangan duit buat pulang?

Gue beli angkot sekalian mau berapa?

Bilang sama mas-mas angkotnya, mau ongkos berapa? Nanti dibayar sama holang kaya

Ran, lo di mana? Biar gue jemput pake jet pribadi gue buat anterin lo pulang

Rainka!!! Gue traktir es jeruk deh yang banyak. Kita ke mall sepuas lo. Gue traktir lo apa aja asalkan lo kabarin gue sama temen-temen lo.  Jangan buat khawatir, jangan bohong, asalkan lo pulang. Rainka, Aldiman Ginanjar yang hartawan dan dermawan kangen sama lo

LEEANKA | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang