20 (Sahabat)

44 4 2
                                    

"Man! Lo harus percaya sama gue!"

"Apaan sih?! Kenapa lo jelek-jelekin pacar gue?!"

"Itu fakta Man! PACAR LO SELINGKUH!!!"

"RENITHA!"

"RATU SELINGKUH ALDIMAN!"

"LO CEMBURU?!"

"LO YANG TOLOL!"

"APA?!"

"STOP!" Rainka sudah tak bisa menahan diri lagi. Dia menerjang tangan panjang yang sejak tadi ada di depan lehernya dan berjalan mendekati kedua sahabatnya. Berdiri di tengah-tengah keduanya guna melerai mereka yang sudah tersulut emosi.

Terbukti, kedua orang yang tadi saling berteriak itu sudah diam dengan tatapan yang sepenuhnya tertuju pada Rainka.

"Tenang," ujar Rainka. "Kalian kalau ribut nggak usah saat masak mie kayak gini dong! Jadi, mie-nya terlalu matang." Rainka bergerak mematikan kompor yang masih menyala kemudian mematikannya agar keadaan mie-nya terselamatkan. Meski dia sendiri tidak yakin mie itu masih bisa dimakan.

"Nggak usah bercanda, Ran," ujar Iman dengan nada dinginnya. Rainka berdecak dan kembali berdiri di tengah-tengah mereka.

"LO NYA YANG EMOSIAN! PACAR LO ITU BAWA DAMPAK BURUK BUAT LO!"

"NITHA! JAGA MULUT LO! BERHENTI JELEKIN PACAR GUE!"

"TOLOL LO!"

"STOP!" teriak Rainka begitu melengking.

"Apa sih masalah kalian?!" sentak Rainka kepada keduanya.

Iman menghela napasnya. Emosinya yang sempat tersulut kembali ia tahan.

"Tadi dia baik-baik saja. Jemput gue di Bandara. Minta traktir belanja kebutuhan rumahnya di supermarket gue temani. Dan saat lagi bikin mie, dia tiba-tiba bilang, Ratu selingkuh. Apaan coba? Gue capek-capek niatnya mau istirahat di rumahnya yang adem ini, tapi tiba-tiba dia ngomong gitu. Jadi pusing kepala gue. Panas. Emosi gue!" jawab Iman menjelaskan semuanya dari awal.

Tatapan Rainka beralih pada Nitha. Wajah Nitha masih merah menahan emosinya, "Nitha .... "

"Gue nggak butuh pembelaan lo! Sana aja pergi sama Kak Leeanka. Nggak usah pulang sekalian!" Dengan langkah jenjangnya Nitha pergi menuju kamarnya. Tangannya terkepal kuat pertanda emosinya benar-benar di puncak. Hentakan kakinya yang keras menghasilkan bunyi yang mengisi keheningan sesaat itu.

Brak

Suara pintu yang dibanting mengagetkan semuanya, tapi tidak untuk Leeanka, ia masih diam dengan kedua tangan di saku jaketnya meski ia sempat mendapatkan tatapan tajam dari Nitha.

"Lihat? Emang lagi jadi singa tuh orang. Ratu sampai di bawa-bawa. Bilang aja kekurangan uang ditinggal pergi Mama Papa nya. Tinggal minta gue. Ribet amat!" celoteh Iman masih emosi.

Rainka mencoba memantapkan hatinya. Dia memberanikan diri untuk jujur pada Iman.

Mungkin ini waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya.

"Iman ... Nitha itu benar."

"Apanya?!"

"Lo .... "

"Pacar lo cuma butuh duit lo. Lo sadar, kalau lo cuma selingkuhan." Empat mata yang ada di sana tertuju kepada si pemilik suara, tapi Leeanka masih setia di posisinya.

"Sejak kapan ada dosen songong di sini?" tunjuk Iman kepada Leeanka.

"Ran .... " Tatapan Iman beralih ke arah sahabatnya. Ia meminta jawaban atas pertanyaannya tadi.

LEEANKA | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang