Leeanka, tidakkah kamu terlalu sempurna untukku? (Kaysa Kirana)
----o0o----
"Udahan sholat isya nya?" Leeanka mengangguk. Dia segara duduk di kursi samping ranjang Kirana.
Kirana kembali fokus pada ponselnya. Sesekali dia tersenyum simpul sembari mengetikan sesuatu pada benda pipih yang membuatnya mengabaikan seseorang.
"Ada salam." Kirana menyimpan ponselnya di nakas . Tatapannya kini terfokus pada kekasihnya yang tampak datar meski baru saja dihiraukan keberadaannya.
"Kamu dapet salam dari Nina, Nitha, sama Nathaline," lanjut Kirana. Leeanka mengangguk lagi sebagai jawaban.
"Ada yang mau aku omongin," ujar Leeanka. Gadis yang tengah bersandar itu tersenyum.
"Ngomong apa?" tanya Kirana lembut.
"Aku udah siap ceritain semua yang aku sembunyikan dari kamu. Sekarang," jawab Leeanka dengan yakin.
Lagi, Kirana tersenyum. Gadis itu entah kenapa selalu tersenyum dalam keadaan apapun.
"Semuanya?" tanya Kirana.
"Semuanya. Apa pun yang ingin kamu tau," jawab Leeanka yakin.
Setelah berdoa untuk memantapkan hatinya, Tuhan langsung membuatnya yakin atas Kirana. Melihat senyum gadis itu membuat semua yang dia takutkan dan keraguan hilang entah ke mana.
Tuhan menjawab setiap doanya lewat senyuman kekasihnya.
Sekarang hatinya benar-benar yakin. Dia yakin memilih Kirana sebagai orang yang akan dia jadikan pendamping untuk seumur hidupnya.
Tuhan maha pendengar yang baik.
Sebelum dia benar-benar berjanji untuk sehidup semati dengan kekasihnya, dia tidak ingin ada yang disembunyikan lagi. Dia ingin mengatakan segalanya.
Berbagi cerita masa lalunya. Di mana terlalu sakit untuk disimpan, tetapi tidak pernah bisa lepas dari bayangan.
"Aku yakin jadiin kamu istri aku. Aku akan bilang semuanya agar awal yang akan dimulai besok berjalan tanpa kebohongan."
Lagi, Kirana tersenyum.
"Kamu mau menikah sama aku?" tanya Leeanka memastikan jawaban Kirana.
Kirana malah menunduk, memandang cincin indah yang melingkar indah di jari manisnya. Itu cincin pertunangannya kemarin malam.
Rasanya Kirana begitu bahagia walaupun semuanya sangat tiba-tiba.
"Sayang ..., " panggil Leeanka.
"Iya? .... " Kirana menatap Leeanka.
"Mau nikah sama aku?"
"Iya, mau," jawab Kirana sembari tersenyum.
Leeanka balas tersenyum. Hatinya lega ketika kalimat itu berhasil lolos dengan jawaban yang memuaskan.
Leeanka mengembuskan napasnya panjang. Dia menatap Kirana yang masih tersenyum.
"Siap?" tanya Kirana.
Leeanka mengangguk.
"Kisahnya di mulai sebelas tahun lalu. Dulu ... saat semua kebahagian yang aku punya perlahan pergi."
"Kamu percaya sama dia?"
Prang!
Bukannya menjauh dari keributan, Leeanka malah berjalan semakin dekat. Dia menyembunyikan tubuh kecilnya itu di balik lemari besar.

KAMU SEDANG MEMBACA
LEEANKA | COMPLETED
Fiksi RemajaFRSA#1 LEEANKA Ketika Ikhlas yang tak kunjung datang. Celakanya, yang datang dia yang mencoba diikhlaskan. Hatinya memang tidak kembali bergetar saat mata yang dulu menyakitinya datang dan menatapnya dengan tatapan yang tak pernah berubah. Perasaan...