Kita memang tidak bisa memilih harus menjadi siapa ketika lahir, berada di keluarga bagaimana dan mempunyai saudara seperti apa. Tapi bukankah Tuhan sudah merencanakan semuanya dengan baik bahkan sebelum kita lahir?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bukan lagi menjadi hal yang aneh apabila Sean merupakan kakak tingkat yang paling populer di kampus, bahkan sejak pertama Maba lelaki itu sudah banyak memikat hati para gadis. Bagaimana tidak Sean mempunyai wajah yang tampan dengan kulit putih pucat, perawakannya tinggi dan ia mempunyai proporsi wajah yang sempurna. Nilai plus lainnya adalah karena ia berasal dari keluarga kaya. Sean sering datang ke kampus dengan mengendarai mobil Audi Hitam miliknya atau motor gede kesayangannya.
Bagi sebagian orang mungkin akan mengganggap Sean adalah lelaki dingin, pendiam dan tidak banyak berbicara. Itu tidak sepenuhnya salah, karena Sean memang tidak akan terlalu banyak bicara dengan orang yang belum dekat dengannya, berbeda apabila ia sudah berada dengan orang-orang terdekatnya, ia akan terlihat sangat konyol dan banyak bercanda. Sebut saja Baekhyun, Kai dan Chan yang memang sudah mengenal Sean sejak kecil, mereka sudah lama berteman dari TK sampai sekarang berkuliah pun mereka selalu satu sekolah, mereka tidak pernah terpisahkan. Jika ini merupakan sebuah drama korea, mungkin mereka adalah F4 yang akan membuat siapapun berjajar apabila mereka berjalan bersama.
Chan, Kai dan Baekhyun tidak kalah populernya dengan Sean. Mereka sama-sama tampan dan kaya. Namun sayangnya mereka mempunyai kekurangan, Beom Baekhyun tidak terlalu tampan namun dia sangat manis, kekurangannya ada pada mulutnya yang sangat cerewet dan sering bergosip dengan wanita, jadi daripada dikejar-kejar wanita, Baekhyun adalah lelaki yang lebih dulu mendekati agar tidak tertinggal gosip kampus. Aldian Kai Ozora dan Elshen Farera Chan merupakan dua lelaki dengan tinggi yang menjulang, mereka sudah terkenal playboy sejak zaman SMP, jadi walaupun banyak disukai oleh wanita, tidak banyak yang mau mendekati mereka karena takut hanya dijadikan korban.
Namun bukan berarti Sean juga tidak mempunyai kekurangan. Ada satu hal yang membuat Sean susah untuk didekati. Sean tidak suka bergosip, ia juga bukan seorang playboy yang sering menggoda setiap mahasiswa cantik, tapi ia selalu dibuntuti oleh gadis cantik bernama Kaela Zenna Azerine atau yang sudah terkenal dipanggil Klee.
Klee dan Sean sama-sama berasal dari keluarga yang sangat kaya, banyak rumor yang mengatakan bahwa sebenarnya mereka sudah dijodohkan dan bahkan sudah bertunangan. Klee akan selalu melabrak siapa saja yang berani mendekati Sean. Sean tidak bisa mencegah gadis itu, keluarganya sudah banyak membantu kakaknya sejak dulu. Sean bisa memastikan bahwa ia tidak pernah mempunyai perasaan untuk Klee, ia hanya ingin bersikap baik pada Klee karena bagaimanapun ia dan keluarganya sudah banyak membantu Sean dan Devano.
"Huahhhh.." Sean meregangkan kedua tangannya saat pelajaran Prof. Arya berakhir.
Beberapa orang langsung berhamburan keluar entah itu pulang atau ke kantin, ada juga yang memilih diam di kelas dan mengobrol dengan yang lainnya, namun ada satu gadis yang masih duduk dengan muka serius sedang mencatat apa yang ada di papan. Jujur saja Sean baru pertama kali melihat gadis itu di kelas. Dan ia sangat.. cantik. Biasanya Sean tidak pernah peduli pada gadis-gadis cantik, tapi untuk pertama kalinya Sean merasakan bahwa gadis itu terlihat berbeda dengan kebanyakan gadis cantik di luar sana.
"Chan lo tau siapa cewek yang lagi duduk di depan itu?" Tanyanya sambil mengarahkan dagunya pada gadis tadi.
"Namanya Sharene. Sharene Safia Esme. Geulis nya?" Baekhyun lelaki berdarah campuran Korea-Sunda itu menyambar.
"Anak baru? Kok gue baru liat dia?"
"Lo nya aja yang baru liat itu mah! Lo kan kerjaannya molor mulu kalo di kelas."
"Kenapa? Gak biasanya lo tertarik sama cewek?" Kai yang tadinya sedang sibuk bertukar pesan dengan pacarnya itu, ikut bertanya.
"Dia.. cantik." Jawabnya masih belum mengalihkan pandangannya.
Baekhyun, Kai dan Chan kompak menatap Sean dengan heran, "Biasanya lo gak tertarik sama cewek cantik."
"Gue juga gak tau, tapi kayaknya dia beda."
"Hah? Beda gimana? Cewek cantik mah semuanya juga sama, ujung-ujungnya cuma mau duit lo doang." Chan jadi sewot sendiri, karena itulah yang selalu ia rasakan.
Sean mengedikkan bahunya, masih fokus menikmati ciptaan Tuhan yang sangat indah itu.
"Tapi gue kasih tau nih, kalo lo tertarik sama dia mening lo nyerah dari sekarang." Baekhyun menyela, "Soalnya menurut gosip, dia itu dingin. Sedingin es kulkas, susah buat dideketin, judes banget Naudzubillah!!"
Sean tidak menghiraukan perkataan Baekhyun, ia bangkit dari duduknya dan entah pergi kemana.
"Heh bujang! Mau kemana lo?"
Tidak sampai 5 menit Sean sudah terlihat lagi masuk ke dalam kelas. Tapi bukannya menghampiri teman-temannya, Sean malah duduk di sebelah gadis bernama Sharene itu.
Sean mengetuk-ngetuk meja untuk mengambil alih fokus gadis itu, namun nyatanya tidak membuat gadis itu menoleh. Sean menghela nafas kemudian menepuk pelan punggung gadis itu yang untungnya berhasil membuat Sharene akhirnya menoleh.
Sharene hanya menatap Sean heran kemudian kembali fokus menulis. Tidak mau menyerah Sean duduk lebih dekat dengan gadis itu, Sharene bergeser tanpa mengatakan apapun, namun Sean tetap ikut bergeser membuat kesabaran Sharene akhirnya hilang. Ia menutup bukunya kasar, kemudian segera bangkit dari duduknya. Namun tangan Sean bergerak cepat untuk menahan gadis itu.
"Oke gue gak bakal ganggu lo. Lo bisa tetep duduk disini. Biar gue yang pergi." Sean berdiri sambil menyodorkan kopi dalam kemasan kaleng, "Kayaknya lo yang lebih butuh ini."
Setelah itu Sean meninggalkan Sharene dan kembali duduk di belakang bersama teman-temannya.
Sharene memutar bola matanya malas, kemudian pandangannya tertuju pada kopi disebelahnya. Terdapat sebuah notes yang isinya menurut Sharene sangat sampah.
Lo beruntung dapet nomor telepon gue. 08104121994 ;)
Sharene beranjak ia sudah kehilangan moodnya untuk kembali menulis.
Dari belakang Sean dan teman-temannya memperhatikan gerak gerik Sharene.
Kurva di bibir Sean terangkat begitu saja karena gadis itu membawa kopi yang ia berikan. Ia hanya tinggal menunggu gadis itu untuk menelponnya. Kemudian ia menggerakkan kedua tangannya keatas "YES!!"
"Heh Baekhyun! Tunggu aja gue pasti bakal dapetin cewek itu."
Padahal Sean tidak tahu, jika sebenarnya di luar Sharene memberikan notes itu pada gadis yang tidak sengaja ia lewati dan berkata bahwa itu nomor Sean, lelaki yang di gilai banyak gadis itu. Malamnya Sean mendapatkan banyak telepon dan chat dari nomor yang tidak ia kenal.
Satu kalimat dari Baekhyun untuk saudara Sean, "Mampus! Udah gue bilangin Sharene bukan cewek biasa."