Tentang Arel

790 100 3
                                    

Klee sedang berdiri di atas gedung kampus menerawang ke arah bawah dimana terlihat Sean sedang berusaha membujuk Sharene yang sepertinya sedang marah padanya berkat kejadian kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Klee sedang berdiri di atas gedung kampus menerawang ke arah bawah dimana terlihat Sean sedang berusaha membujuk Sharene yang sepertinya sedang marah padanya berkat kejadian kemarin.

Klee mendengus keras, ia benci pemandangan itu namun ia juga penasaran dengan apa yang sedang terjadi diantara mereka. Ia melampiaskan amarahnya pada tembok dengan cara menendang-nendangnya.

"Bisa gak kalo mau berisik jangan disini?"

Klee terkejut mengetahui ternyata ada orang di sana, "Ngapain lo disini?"

"Harusnya gue yang nanya, lo ngapain disini. Ini tempat gue." Jawab lelaki bernama Kai itu sambil mengarahkan dagunya ke tempat dia tidur tadi. Ada beberapa camilan juga rokok tergeletak di sana.

"Sorry ya cuma mau ngasih tau kalo semua tempat di kampus ini gak ada satupun yang milik mahasiswa."

Kai mengedikkan bahunya, kemudian berdiri di sebelah Klee dan melihat apa yang sepertinya gadis itu lihat.

"Ah lagi liatin Sean sama calon pacarnya ya?"

Klee mendelik sinis, "Just go away!"

"Si Sharene tuh-"

"Jangan sebut namanya di depan gue!"

"Iya si cewek itu luar biasa banget ya, bisa bikin si Sean jadi bucin."

"Ngomong sekali lagi, gue colok mata lo!?"

Kai tertawa puas, "Galak bener jadi cewek!?"

Klee hanya mendelik sebal dan melototinya, membuat tawa Kai otomatis terhenti.

"Mau gue kasih tau sesuatu?" Tanya Kai setelah hening yang lumayan lama.

"Apa?!"

"Sebenernya Sean gak pernah marah pas lo tempelin terus itu bukan karena dia suka sama lo, dia gak pernah ada rasa sama lo dia cuma ga enak sama lo."

"Sorry harus ngasih tau lo, tapi gue rasa lo perlu tahu. Ini buat kebaikan lo." Lanjutnya lagi.

Kai menoleh karena gadis galak itu tidak juga bersuara.

"Hey, hey, kenapa nangis anjir?! Sorry gue nggak maksud." Kai terlihat sangat panik.

Klee langsung menghapus bekas air matanya kasar lalu tersenyum miris, "Gue tahu. Gue yang paling tahu tentang hal itu."

Kai menghela nafas, "Kenapa sih harus sebucin itu sama Sean? Ya gue tau temen gue yang satu itu sempurna dari kaki sampe kepala, tapi kalo dia bikin lo nangis terus buat apa?"

"Gue juga bingung kenapa gue bisa sebego itu. Padahal masih banyak cowo kaya, ganteng dan lebih baik dari Sean yang mau sama gue."

Kai mengernyitkan sebelah alisnya, "Mana ada cowok yang mau sama cewek galak kaya lo!"

Klee melayangkan tinjunya namun lelaki itu hanya nyengir dengan membuat tanda V di tangannya.

"Lo tau kenapa banyak orang yang enggan buat deketin lo?" Kai merubah posisinya menjadi menghadap gadis itu, "Lo tuh jarang senyum sama orang, jarang ketawa sama orang-orang di deket lo. Dan tatapan lo yang kaya gitu, bikin orang ngerasa terintimidasi."

Step Brother (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang