Kita memang tidak bisa memilih harus menjadi siapa ketika lahir, berada di keluarga bagaimana dan mempunyai saudara seperti apa. Tapi bukankah Tuhan sudah merencanakan semuanya dengan baik bahkan sebelum kita lahir?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejak kejadian di kantin tempo hari, tentu saja berita itu langsung menyebar luas ke seluruh sekolah. Ada yang langsung memberikan selamat pada Emerald ada juga yang langsung menunjukkan ketidaksukaannya pada Emerald, yah itu wajar saja secara Jeno yang tampan dan pintar itu banyak sekali penggemarnya, begitu tahu ia berpacaran dengan murid yang bahkan tidak pernah masuk ranking sama sekali tentu saja menimbulkan ketidaksukaan. Tapi Emerald tidak peduli akan hal-hal seperti itu.
Jangan ditanya bagaimana reaksi ketiga sahabat Jeno, tentu saja mereka sangat heboh. Untungnya mereka bisa diam setelah dijanjikan akan ditraktir makanan enak.
"Lo beneran jadian sama Jeno, Rel?" Tanya Karina.
Emerald hanya mengangguk. Sudah bosan dengan orang-orang yang selalu menanyakan pertanyaan yang sama pada Emerald.
"Gila sih, lo ngancem dia pake apa?"
Emerald melototi Karina.
"Heh gue walaupun sebucin ini sama Jeno, gak akan yah sampe maksa Jeno buat suka balik sama gue."
"Terus?"
"Ya Jeno juga sama kayak gue lah, malah dia yang ngajakin buat pacaran."
"Serius?! Jevan Noe Narendra?"
Emerald mengangguk lagi.
"Tapi gue penasaran deh sama lo, kok bisa sih suka sama Jeno? Iya gue tau dia ganteng, dia juga pinter. Tapi dia kan gak banyak ngomong, kayaknya dia juga ngebosenin deh."
Emerald tersenyum kecil, Karina tidak salah berkata seperti itu karena mereka memang tidak terlalu dekat. Orang-orang yang tidak dekat dengan Jeno juga pasti akan berpikir seperti itu, padahal aslinya Jeno orang yang enak diajak berbicara, Jeno itu kadang suka random, beberapa kali dia juga bersikap manja pada Emerald. Kerandoman Jeno mungkin ketiga sahabatnya pun sudah tahu, tapi mengenai Jeno yang manja sepertinya hanya Emerald saja yang tahu. Karena pada Devano pun Jeno tidak pernah seperti itu.
Emerald jadi ingat beberapa sikap random dan manjanya seorang Jevan Noe.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mine.
Jadi pernah suatu hari Emerald bercanda dengan mengatakan bahwa dulu ia pernah mempunyai rasa pada Mark. Dan hal itu membuat Jeno tidak mau diajak bicara, padahal Emerald sudah mengatakan bahwa ia hanya bercanda.