Kita memang tidak bisa memilih harus menjadi siapa ketika lahir, berada di keluarga bagaimana dan mempunyai saudara seperti apa. Tapi bukankah Tuhan sudah merencanakan semuanya dengan baik bahkan sebelum kita lahir?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah seminggu sejak Kai membuat taruhan tak masuk akal itu, namun anehnya lelaki itu justru tidak pernah menampakkan lagi batang hidungnya di hadapan Klee. Harusnya Klee bersyukur dan merasa senang lelaki itu tidak mengganggunya dan tidak menganggap semua yang dikatakannya itu serius, tapi entah kenapa Klee justru malah menunggu lelaki itu dan mencemaskannya.
"Gue pasti udah gila, iya gue udah gila." Klee mengoceh sendiri, jika dipikir-pikir lagi selama seminggu ini Klee tidak terlalu memikirkan Sean dan menempelinya terus, "Bener juga, mungkin ini karena gue kangen sama Sean."
Klee membereskan barang-barangnya kemudian berjalan ke kelas dimana Sean berada. Seperti dugaannya lelaki itu sedang bercanda bersama teman-temannya, tapi ada satu orang yang tidak terlihat.
"Sean?"
"Hmm? Kenapa?"
"Nanti anterin gue pulang."
Sean mengangguk. Seperti biasa lelaki itu acuh tak acuh namun tetap menuruti keinginannya. Klee duduk disebelah Sean namun matanya berkeliling mencari seseorang, nihil tidak ada tanda-tanda kehadirannya. Klee menghela nafas kecewa.
"Hai again." Suara seseorang yang sepertinya Klee kenali menyapanya dengan mengacak surai rambutnya.
Klee mengerjap-ngerjapkan matanya, terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat. Sepertinya bukan hanya Klee saja yang merasa terkejut, orang-orang yang ada di ruangan itu juga ikut terkejut.
Bagaimana tidak, seorang playboy bernama Kai yang sering menggunakan pakaian urakan, tidak rapi, rambut yang selalu berwarna, menggunakan tindik, kini terlihat lebih layak untuk disebut seorang lelaki normal. Bajunya rapi, rambutnya hitam, tidak lagi menggunakan tindik atau anting di telinganya, juga tatapan matanya yang melembut. Sungguh, Klee benar-benar dibuat takjub dengan perubahan penampilan Kai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo salah minum obat apa kebentur apaan tadi?" Baekhyun bertanya.
"Seminggu gak masuk, bilangnya sakit. Gue kira sakit apaan, ternyata jiwa lo yang sakit?"
Kai hanya tertawa mendengar ocehan teman-temannya.
"Anjir beneran gila ini anak!?"
"Gue gak sakit anjir!!" Kai menepis tangan Baekhyun di dahinya.
