Let's play🎵tak bisa mencintaimu🎵~song Sammy Simorangkir.
(Please baca sambil dengerin mulmed yang udah aku sedian di atas biar lebih ngena, and siapin tisu)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°° Ditempat ini kita memulai, dan di tempat ini juga kita berakhir.
°°°
Sesuai janjinya sore tadi pada Reno, kini ia berdiri di depan pintu menunggu Reno menjemputnya. Malam ini malam Minggu, malam para anak muda bebas berpacaran. Serta malam pertama Netta dan Reno malam mingguan dan mungkin juga akan menjadi malam terakhir.
Netta mengukir senyum terbaiknya ketika mobil Reno sudah terparkir di depan rumahnya. Tidak ingin membuang waktu terlalu lama, Netta memutuskan masuk kedalam mobil Reno dengan membawa satu kardus besar yang sore tadi ia packing.
Senyum Reno berganti dengan kerutan didahinya."loh, apa yang kamu bawa?" tanya Reno ketika melihat Netta membawa sebuah kardus besar yang ia letakkan dikursi belakang pengemudi. Setelah menaruh kardus itu Netta membenarkan posisi duduknya menghadap Reno yang terlihat bingung. Begitupun Reno yang kini sudah mulai menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan rumah Netta.
"Hadiah buat kamu."
Reno semakin tak paham dengan perubahan sikap Netta yang mendadak romantis."Kamu kenapa sih, yang? Kok jadi romantis gini pake segala ngasih hadiah."
"Ya gak papa dong, kan aku belum pernah ngasih hadiah buat kamu. Tapi, maaf aku gak bisa ngasih hadiah yang mahal." ucap Netta terdengar sendu diindra pendengaran Reno. Tangan Reno yang tadi berada dikemudi, kini berpindah sebelah untuk menggenggam tangan Netta.
Reno mengalihkan pandangannya sebentar dari jalan."Hei, aku gak permasalahin soal harga. Mau semahal apapun kalau aku gak suka ya gak aku terima. Tapi, kalau kamu yang ngasih mau harganya semurah apapun tetep aku terima."