Masukin cerita ini ke reading list favorite kalian ya. Biar bisa dapet notif hoho.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°° Nyentuh dia sedikit aja. Berarti Lo udah siap bertemu Tuhan.
°°°
Senyum devil itu keluar menandakan Ken sudah benar-benar hilang kesabaran. Menyentuh satu Senti miliknya berati juga menyakiti dirinya. Hei, Ken bukan orang bodoh yang gampang percaya dengan semua kalimat bualan seperti apa yang beratus-ratus kali cewek dihadapannya ini lakukan.
"Sumpah gue gak pernah berurusan sama cewek Lo! Gue gak pernah ngapa-ngapain dia" tegas cewek yang sedang berontak karena kaki dan tangannya diikat kuat diatas kursi. Benar sekali, cewek itu kini berada didalam markas Ken. Tempat dimana Ken melakukan aksi biadabnya.
Ken berjongkok menyamakan posisinya dihadapan si cewek sialan yang sudah menyakiti pacarnya." Masih berani bohong, Hm..." Satu goresan silet tajam menari-nari di atas pipi si cewek. Desisan kesakitan itu sangat merdu untuk didengar telinga Ken.
Darah yang mulai menetes itu sukses membuat Ken bangga dengan dirinya sendiri. Apa yang dilakukannya saat ini belum ada apa apanya. Masih ada tahap yang lebih menyenangkan. Sadis dan mengerikan tinggal tunggu beberapa menit dari sekarang. Sekuat mana cewek ini berani berbohong.
Wajah Ken mendekat sengaja dimiringkan didepan telinga si cewek."Ayo sayang... Mau jujur apa mau gue cium pake silet ini?" Suara bisikan itu sudah seperti bunyi kematian. Terdengar tidak ada main-main. Dan sekarang Misel sadar bahwa cowok yang ia kangumi dan begitu misterius ini adalah seorang Psikopat. Tepat, cewek itu adalah Misel. Cewek yang menyakiti Netta dengan beberapa tamparan dan jambakan.
"LO SAIKO?" tanya Misel masih sempat bertanya meski seluruh tubuhnya gemetar hebat. Sungguh ia benar-benar menyesal telah menyukai cowok seperti Ken. Manusia tampan yang menyimpan sisi iblisnya.
Suara gelak tawa menggelegar. Suara tawa itu sangat mengerikan."kalau iya kenapa, sayang. Lo gak suka lagi sama gue? Wah berarti Lo gak nerima gue apa adanya dong. Hm kenapa nih sayang kok kelihatan takut? Sini sini mau gue peluk gak" tajam dan menusuk itulah yang Misel rasakan.
