Possesive Psikopat #27

60.6K 5.3K 1.3K
                                    

Pembaca baru vote-nya! Jangan keasikan baca lupa!

Pembaca baru vote-nya! Jangan keasikan baca lupa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°Katamu jika ada yang melukai ku, kamu akan melenyapkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°°°
Katamu jika ada yang melukai ku, kamu akan melenyapkannya. Tapi, jika kamu yang menyakitiku bagaimana? Apakah kamu mau melenyapkan diri sendiri?

°°°

Kening Ken berkerut bingung ketika melihat wajah Netta dari dekat. "Bee, ini luka bekas apa?" tanya Ken menyentuh luka itu saat Netta menunduk memberikannya minuman.

Mati, apa yang harus ia katakan. Tidak mungkin jujur jika bekas cakaran dipipi-nya adalah hasil dari kelakuan ayahnya sendiri. Ken bukan orang normal, emosinya gampang saja meledak tiba-tiba.

"Oh luka ini ya? Biasa lah kena cakaran tangan sendiri." Netta menjauhkan wajahnya, ikut kembali mendudukkan diri di sofa bersebrangan dengan Ken dan Nani.

"Kok bisa?" tanya Ken masih tidak percaya. Jika kena cakaran tidak mungkin bekasnya separah itu.

"Ya bisalah, kan tangan punya kuku. Nah, siapa tau kan pipi Netta waktu itu gatel terus dia garuk deh, dan kebetulan kuku-nya Netta tejem. Gitu aja gak bisa mikir. Punya otak gak?" Sahut Nani menimpali, nada bicaranya sewot sekali.

Possesive PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang