Pembaca baru? Tolong vote sama komennya jangan lupa!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°° Selamanya seorang ratu tidak akan pernah pantas bersaing dengan seorang penggoda.
°°°
Netta yang semula tidak bernafsu melirik Ken, kini menatap sendu cowok itu. "Jadi maksud Ken, kalau Netta gak masuk. Ken bebas bermesraan sama si Alina itu. Gitu kan maksudnya?"
"Bermesraan gimana? Orang aku jatuh kok itu. Kalau bermesraan tuh gini Bee," sanggah Ken melilitikan tangannya ke pinggang Netta.
Tidak tahu malu, bisa-bisanya Ken memeluknya dirinya di Area sekolah. Jika ketahuan anak yang lain atau guru. Netta tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.
Sekuat tenaga Netta mencoba menyingkirkan tangan Ken yang berada di pinggangnya. "Ken ih! Jangan peluk Netta, lepasin malu dilihat orang." Pinta Netta memohon.
"Yaudah kalau kamu gak mau aku peluk. Aku minta peluk sama Alina aja deh." Mata Netta membulat sempurna, menahan pergerakan Ken yang berniat pergi.
Tertawa, iya hanya itu yang bisa Ken lakukan ketika Netta gencar memukulinya. Padahal Ken hanya bercanda, tapi Netta selalu menanggapinya serius. Jangan lupakan bahwa pacarnya memanglah gadis polos.
"Ya terus maunya apa? Kok aku serba salah sih."
"Netta gak mau Ken Deket sama Alina. Netta takut kalau Ken terus terusan deket sama dia, Ken bakal berpaling. Secara dia cantik banget, gak kuat Netta kalau beneran kejadian." Ungkap Netta mencurahkan apa yang mengganjal di hati dan pikirannya.
Coba bayangkan, bagaimna bisa Netta tenang membiarkan Ken dekat dengan Alina. Cewek itu sudah lama mengenal Ken, pasti jauh lebih tau segalanya tentang Ken. Netta hanya khawatir hal itu bisa memberi peluang untuk Alina meluluhkan hati Ken. Ketakutannya bertambah saat ia bisa melihat sendiri, Alina seperti membencinya.