Possesive Psikopat #39

42K 4.4K 1.6K
                                    

°°°

Cintai aku dengan sederhana, semampu yang kamu bisa. Agar saat Tuhan tidak lagi mempersatukan kita, luka yang kamu rasakan bisa berkurang.

°°°

"Netta kan udah cerita, sekarang gantian. Ken yang cerita tentang keluarga Ken," ucap Netta sambil meraba wajah Ken yang dipahat Tuhan nyaris sempurna.

"Yakian nih mau tau?" tanya Ken membiarkan tangan Netta menyentuh matanya, hidungnya, bibirnya, bahkan pipi-nya. Entahlah wajah Ken seperti sedang dibuat bahan penelitian.

"Mau banget," jawab Netta masih asik pada kegiatannya.

"Oke deh, tapi sebelum itu kamu ngapain sih mainin wajah aku, ada yang aneh?" Bingung Ken.

Mata Netta menatap Ken hangat, memberikan senyum terbaik-nya. "Gak kok, Netta cuman heran aja. Kok Ken bisa ganteng banget sih? Oh, apa jangan-jangan Ken operasi plastik ya? Ngaku!"

Prfffffff, Ken tersentak kaget, itu sebuah pujian atau hinaan? Astaga, Ia tidak menyangka Netta berpikir kalau wajah tampan-nya ini hasil dari oplas. Ada-ada saja kelakuan Netta yang sukses membuat Ken menggelengkan kepalanya.

Ken menarik tangan Netta. "Sembarangan ya kamu! Mana ada aku oplas coba? Takdir itu mah, kalau aku diciptain ganteng karena Tuhan juga udah siapin masa depan yang cantik kek kamu. Maka-nya kita cocok." Rayu Ken mencolek hidung Netta gemes. Duh, kalau tiap hari sikap Netta begini, ia tidak yakin bisa membiarian Netta pulang. Rasanya ia tidak sanggup jauh dari Netta.

Keterlaluan! Ken selalu saja bisa membuatnya jadi salah tingkah. Netta tidak menyangka dicintai seorang Psikopat akan seindah ini.

"Dih Ken kepedean, yaudah gih cepet Netta pengen denger cerita Ken." Desak Netta sudah tidak sabar, pasalnya ia sangat kepo dengan keluarga Ken. Apalagi sikap psikopat Ken itu, apakah berasal dari keturunan atau memang berasal dari dalam diri cowok itu sendiri? Membingungkan.

Karena posisi Netta yang berada diatasnya membuat Ken susah bergerak, ia memutuskan duduk tegap dengan Netta yang berada di pangkuannya. Cewek itu tidak protes, membiarkan Ken terus memeluk dirinya. Sudah lah, Netta memang sudah kecanduan dengan prilaku manis Ken.

"Aku punya keluarga tapi berasa kayak gak punya. Dulu, waktu aku usia sekitar 5 Tahunan lah ya, masa itu aku selalu diminta jadi juara kelas, kalau aku gak juara kelas ya mereka berdua secara bergantian hukum aku. Aku sih gak papa, tapi hukumannya itu sadis banget, mereka udah ngelakuin tindak kekerasan yang diluar akal sehat manusia, masa ngehukum anak usia 5 tahun jalan di atas batu yang tajam banget, Gilak sih itu kaki ku sampe infeksi. Dan hebatnya mereka bodo amat," cerita Ken mengungkit kembali memori Dajjal itu.

Sebagai korban dari kurangnya kasih sayang, Netta paham apa yang dirasakan Ken saat itu. Cerita Ken jauh lebih memilukan dari dirinya, pantas Ken menjadi pribadi yang keras seperti sekarang, ternyata penyebabnya adalah pola didikan.

Sebelum melanjutkan cerita, Ken menarik nafasnya dalam. "Awalnya aku biasa aja, karena kata mereka kalau aku gak Dididik Seperi itu, aku gak bakal jadi orang berguna dimasa depan. Tapi kamu tau apa yang paling bikin aku kecewa? Mereka terus neken aku harus ini harus itu, anehnya bahkan  saat aku perlu bantuan mereka untuk ngajarin aku ABC dan angka, mereka malah nolak. Parahnya mereka  ngancem aku kalau gak bisa dalam waktu tiga hari, aku bakal dihukum lagi. Terpaksa aku harus belajar semua-nya sendiri," ucap Ken bernada lirih, cowok itu terseyum. Bukan tersenyum tulus, tapi senyum penuh dendam.

Possesive PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang