Possesive Psikopat #52

26.9K 3.1K 1.3K
                                    

Please putar mulmed di atas yang udah aku sediain biar nge-feel
|let's play ~Tapi bukan aku~|

A

res said : Lo gak mau voment kita musuhan. By

[Spam komen euy minimal 800+]
[Vote wajib nyampe 200++ kilat]

[Spam komen euy minimal 800+][Vote wajib nyampe 200++ kilat]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°"Tunggu aku ya" jangan pernah mengiming-imingi seseorang dengan kata itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°
"Tunggu aku ya" jangan pernah mengiming-imingi seseorang dengan kata itu. Memberi harapan seolah-olah kamu pasti kembali. Sebab tak semua kata tunggu mampu membuat seseorang bertahan.

°°°

Tulisan tangan Netta menusuk bola mata ken tajam. Deretan huruf itu seketika menjadi menakutkan untuk di baca.

|ISI SURAT|

Hai Ken...
Sebelum baca tulisan ini lebih jauh lagi. Tolong dong senyum setulus mungkin, Netta emang gak bisa liat senyum Ken tapi kalau Ken gak lakuin Netta bakal sedih banget.
Ken tau kenapa? Karena Netta gak pernah tau apa masih bisa Ken senyum saat selesai baca surat ini. Hehe. Jadi senyum ya! Buat Netta.


Ada yang tidak beres dari tulisan tangan Netta itu. Mengapa hanya dengan membaca paragraf pertama perasaan Ken mendadak takut dan tidak nyaman.

'senyum setulus mungkin' rasanya kalimat permohonan itu sangat sulit untuk bisa Ken lakukan, sebab rasa takut menyergap-nya tiba-tiba. Ken menyentuh dada-nya sendiri, mencoba menenangkan jantungnya yang ada perlambatan kinerja. Paragraf pertama yang Ken baca sukses menciptakan firasat buruk.

Ken menarik nafasnya dalam. "Aku gak bisa senyum Bee sebenernya, tapi aku gak mau ngecewain kamu. Walaupun aku bisa aja bohong dan gak ngelakuin itu. Yaudah senyum ini aku persembahin buat kamu, Netta!"

Getir dan perih, Ken memenuhi permintaan Netta. Cowok itu tersenyum lega membayangkan seolah Netta berada di hadapannya.
Setelah selesai, kembali mata Ken menelisik paragraf kedua dengan harapan tidak ada kalimat-kalimat aneh yang mengerikan untuk di tangkap retina matanya. Semoga saja!

Possesive PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang