Jangan hapus cerita ini dari reading list kalian ya! Masih ada banyak info. Bisa info seputar penerbitan dan open PO.
JANGAN LUPA BACA CUAP CUAP AUTHOR DI AKHIR CERITA YA! AWAS DI SKIP.
Spam komen tiap paragraf. Ayo!!!
Vote jangan sampai ketinggalan!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°° Bicaramu, candamu, tawamu, senyummu, dan semua tentang dirimu sampai saat ini masih membekas di pikiranku.
°°°
"HAHAHAHAHA"
"IH JANGAN!!!"
"AMPUN DEH IYA AMPUN!"
"NETTA GAK KUAT!"
Ken terus berlari mengejar Netta yang kesana kemari. Setelah memakan waktu cukup singkat akhirnya ken bisa menggapai gadisnya. Sederhana saja, namun tidak akan pernah terlupakan.
Ken memeluk pinggang Netta dari belakang. "Nah, kan nyerah juga kamu huuuu. Kamu tuh gak bisa kemana-mana Bee, kemanapun kamu pasti aku kejar."
Diam saja, iya karena Netta menarik nafasnya dulu. Menetralkan detak jantungnya yang tidak beraturan akibat lari-larian, bukannya semakin menormal degup jantung Netta malah marathon hebat.
"Beneran kemanapun Netta pergi bakal Ken kejar, klo misalkan Netta pergi ke suatu tempat yang gak bisa Ken sentuh gimana. Huemm dalam artian lain Netta bakal pergi selama-lamanya? Apa Ken bakal ikut?"
Horor, demi apapun Ken selalu tidak suka jika Netta berbicara seperti itu. Sebab setiap ucapan itu adalah doa.