Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°° Ego gue terlalu tinggi untuk menyerah di atas kata cinta.
°°°
Pikirannya lari kemana-mana meski posisinya kini sedang berada didalam kelas. Guru yang menerangkan pembelajaran di depan pun tidak sama sekali di perhatikan.
Netta merenung dalam diam. Berusaha menginstropeksi apa yang salah dari dirinya. Sikap Ken padanya tadi pagi bener-bener aneh. Jika biasanya Ken bersikap hangat, maka hari ini cowok itu bersikap dingin.
Flashback on
Netta terseyum ketika melihat Ken. Dilambai-lambaikan tangannya berharap Ken akan menghampirinya. Namun, harapan itu sirna seketika saat Ken malah melewati dirinya seolah-olah tidak terlihat.
Sakit? Luar biasa sakit. Itulah yang dirasakan Netta saat ini. Bagaimana dengan jelas Netta melihat Ken seperti tidak peduli padanya bahkan seperti tidak lagi mengenalnya.
"Ken,...."
"Ken,.... Tunggu!!!!"
"Ken,...."
"KEN!!!!"
Dari suara sedang Sampei teriak-teriak sudah Netta lakukan. Namun nihil tidak ada jawaban dari Ken, cowok itu tetap melanjutkan jalannya. Jangankan menjawab menoleh saja tidak.
