Possesive Psikopat #16

71.4K 6.7K 1.4K
                                    

Pembaca baru tolong vote-nya
jangan lupa ya!

Pembaca baru tolong vote-nya jangan lupa ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°°°
Ajari aku menjadi mahen agar bisa pura-pura lupa, tapi aku sadar. Aku ini Rossa yang sudah terlanjur cinta.

°°°

"Lo denger gak sih? Gue bilang kiss me" ulang Ken lagi terdengar kesal. Mendapat perintah seperti itu dua kali membuat Netta menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. Sungguh ia bingung harus apa?

Sudut bibir Ken membentuk lengkungan ketika pacarnya buru-buru mengambil alih pulpen dan kertas yang semula ada disisinya berpindah kesisi cewek itu. Kemudian mulai mengerjakan soal-soal itu kembali. Pandangan Ken tak sengaja mengarah pada kerutan yang timbul diarea kening pacarya. Inisiatif Ken langsung mengusap kening yang berkerut itu.

Tidak henti-hentinya Netta kembali mencoba menghitung soal yang sudah tiga kali salah, ya sampai kini ia belum menemukan jawaban. Ia terpaksa kembali mengerjakannya sendiri daripada meminta bantuan Ken. Jelas memilih mengerjakan sendiri daripada merendahkan harga diri. Apalagi Netta benar-benar tidak paham dengan syarat Ken yang mencari kesempatan dalam kesempitan.

"Mau gue bantuin gak?" Tawar Ken ketika melihat tanda-tanda Netta belum juga menemukan jawabannya. Jika Netta meminta bantuannya mungkin kini semua soal itu sudah terjawab secara tepat dan benar. Tidak perlu diragukan.

"Gak usah, Netta bisa sendiri." Tolak Netta mentah-mentah.

Ken tersenyum manis, yah padahal tawaran Ken barusan gratis tanpa imbalan apapun. Tapi, Netta malah langsung menolaknya. Pasti gadis itu mengira Ken akan kembali mengajukan syarat yang sama. Tidak, Ken tidak sejahat itu untuk bisa memaksa pacarnya. Syarat tadi hanya untuk menggoda Netta. Soalnya Ken lupa, Netta hanyalah gadis polos yang percaya apapun kata orang.

"Bee..." Panggil Ken sambil meraih tangan Netta dan menyingkirkan pulpen yang semula ada di genggaman cewek itu, berganti dengan menggenggam jemarinya."Bee, gue cuman pesan sama lo satu. Jangan pernah gampang percaya sama orang yang Lo baru kenal, apalagi hanya sekedar tau namanya. Supaya Lo gak gampang ketipu. Gue kek gini karena gue khawatir sama lo"

Possesive PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang