Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°° Membencimu adalah caraku untuk menutupi luka yang kau ukir tajam pada diriku.
°°°
Patah hati adalah resiko umum yang dicecap saat kamu sudah berani memasuki rasa yang disebut cinta. Dalam hidup jika kamu ingin jatuh cinta maka berarti kamu juga harus siap menerima konsekuensi bernama patah hati, jika tidak ingin maka tidak usah jatuh cinta.
Patah hati juga membawa efek tersendiri bagi yang merasakannya. Seperti apa yang Reno alami saat ini. Pengkhianatan Netta begitu membekas di hatinya, cewek yang begitu ia Kagumi dan sayangi ternyata memasang topeng polos pada wajah munafiknya. Rasanya Reno ingin menertawakan diri sendiri saat mengingat betapa bodohnya ia dulu memohon agar Netta mau kembali padanya. Dan sekarang cewek itu benar-benar tidak pantas untuk dicintai.
"Arghhhh!!" Jerit Reno membenturkan dengan sengaja kepalanya pada tembok di kamarnya.
Saat kepalanya membentur tembok sekeras itu, sakit pun tidak ia rasakan lagi. Sebab luka di hatinya terlalu dalam hingga luka yang lain seperti tidak ada efek. Dan kejadian ini sudah membuka mata Reno bahwa di dunia ini memang tidak ada yang peduli padanya.
"Kenapa? Kenapa hidup itu selalu gak adil, gue pengen bahagia dan ngerasain cinta juga. Tapi baru sebentar gue ngerasain itu. Lagi-lagi Tuhan mengambil semuanya. Apakah gue gak pantes bahagia ataukah emang gue gak seharusnya hidup. Kalau gitu biarin gue nunggu ajal," lirih Reno bermonolog sendiri memandang foto dirinya difigura.
"TUHAN ORANG BERNAMA RENO INI SIAP MATI."
Reno berteriak dengan sesegukan. Cowok itu benar-benar sudah diambang batas kesabaran. Mungkin selama ini ia biasa saja saat orang tuanya tidak pernah peduli karena dulu masih ada Netta, tapi sekarang apa? Apa alasan Reno tetap bertahan hidup. Jika hanya untuk di uji maka ia memilih mati.
