Possesive Psikopat #11

86.9K 9.3K 1.5K
                                    


Satu detik, dua detik, tiga detik? Kira kita berapa lama waktu yang kalian perlukan buat mencet vote? Susah kah? Hahha kalian aja yang males! Adududu gemes deh.

WARNING! PART INI PENUH KEBUCINAN YANG HAQIQI. JOMBLO MAH NEGUK AIR LIUR DOANG.

 JOMBLO MAH NEGUK AIR LIUR DOANG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°Gue emang bukan orang pertama yang ngisi hati lo, tapi gue pastiin kalau gue bakal jadi orang terakhir di hati Lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°
Gue emang bukan orang pertama yang ngisi hati lo, tapi gue pastiin kalau gue bakal jadi orang terakhir di hati Lo.

°°°

Tangan Ken terulur menyentuh jidat Netta yang sangat panas. Pantas saja muka pacarnya terlihat sayu dan pucat. Ternyata Netta sakit. Ken menarik kepala Netta untuk menyender dibahunya. Iya, ini jam istirahat, Ken sedang berada didalam kelas tempat pacarnya belajar. Hanya berdua karena penghuni kelas lain sedang bermanja ria dengan jajanan kantin.

"Bee, badan Lo anget banget . Kita kedokter yuk. Gue gak tega" tawar Ken yang mendapat gelengan dari Netta. Ken mendengus pacarnya ini sangat keras kepala. Mau tidak mau Ken harus membujuk Netta dengan caranya. Ken yang semula menyamping dengan pundaknya sebagai bantal untuk Netta, kini memposisikan tubuhnya agar bisa memeluk Netta.

Ken meletakkan kepalanya di atas kepala Netta."Oh, gue tau nih kenapa lo gak mau ke dokter. Lo mau gue peluk gini kan sampe sembuh."

Mendapat tuduhan seperti itu membuat Netta dengan sengaja melepas pelukan. Ah, bisa-bisanya disaat seperti ini Ken masih bisa percaya diri."ih gak gitu tau, yaudah kamu anterin aku ke UKS aja." Sanggah Netta tidak terima. Ken terkekeh sebentar. Kemudian kembali menarik Netta kedalam pelukannya. Bahkan Ken bisa merasakan hembusan nafas Netta yang terasa panas. Aneh, apakah Netta semalam hujan-hujanan, Sampei bisa filek dan demam secara bersamaan.

"Kita pulang aja ya kalau Lo gak mau kedokter. Gue gak mau Lo dirawat di UKS, petugas PMR cowok semua. Ntar mereka sentuh sentuh Lo. Gue gak bisa kontrol diri gue buat gak matahin tulang-tulang mereka." Ucap Ken santai. Sebaliknya Netta malah bergidik ngeri.

Possesive PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang