Chapter 10

246 27 8
                                    

"Ya..."

"Dia sangat berharga dari yang kau kira."

Dan senyuman itu semakin terkembang di bibirnya yang dingin, menanti-nanti.

"She is mine."

*************

Wonwoo tiba-tiba berhenti. Ia menoleh ke sekelilingnya.

"A... Ada apa?" tanya Mina yang bingung.

"Kau mencium bau sesuatu?" tanya Wonwoo.

"Bau?" ulang Mina. Kemudian ia mencoba mengendus ke sekelilingnya dan buru-buru mengendus aroma tubuhnya. "A... Apakah aroma tubuhku?" tanyanya cemas.

Wonwoo menggeleng dan segera bergerak pergi meninggalkan lantai dansa.

"Hei, Wonwoo!" panggil Mina, ia segera mengekori Wonwoo yang pergi mendekati jendela.

Wonwoo diam saja mengawasi keadaan di luar jendela. Hanya kegelapan di balik jendela. Air di kolam renang tampak tak bergerak dan memantulkan sedikit sinar lampu.

Meskipun bau alkohol sangat pekat memenuhi ruangan, tapi bau ini sama sekali tidak bisa ia abaikan. Bau ini sejelas malam itu, di malam minggu ketika mereka berburu di hutan. Bau sihir hitam? Tapi di sini? Sedekat ini?

Wonwoo berbalik. Matanya segera menjelajahi sekelilingnya, mulai menyadari siapa yang tidak terlihat berada di dalam ruangan pesta.

"Kau melihat Nagyung?" tanya Wonwoo, kecemasan mulai melandanya.

"Nagyung?" ulang Mina. "Ya, tadi dia di situ," tunjuk Mina ke arah kursi di dekat meja minuman. Kemudian ia tampak ragu karena tidak menemukan Nagyung di sana. "Mungkin saja dia ada di toilet?" Mina mencoba menebak.

"Bisa kau cari dia?" pinta Wonwoo dan segera pergi.

"O... Oke..." kata Mina, agak kecewa melihat Wonwoo yang segera pergi. Ia mengangkat bahu tidak mau ambil pusing dengan sikap aneh Wonwoo dan segera bergerak pergi menuju toilet.

Sementara Wonwoo kembali ke lantai dansa. Ia menyeruak seenaknya di antara orang-orang yang berdansa. Ia tidak mempedulikan beberapa orang yang tidak suka ketika ia tidak sengaja menabrak mereka. Fokus Wonwoo hanya tertuju pada Nagyung yang menghilang. Ini mencemaskannya. Bau ini memang tak mungkin tercium oleh orang-orang biasa, tapi bau ini baginya sangat jelas, tajam dan memuakkan sampai menusuk-nusuk ke dalam kepala. Ini bau yang ia benci. Bau sihir hitam ini.

"Dokyeom!" tanpa permisi ia menarik Dokyeom.

Dokyeom dan Miyeon langsung terpisah ketika Wonwoo menarik lengan Dokyeom.

Wonwoo yang biasanya meminta maaf pada setiap kelakuannya kali ini sama sekali melupakan kata-kata itu dan malah mengabaikan Miyeon.

"Wow, man?" seru Dokyeom kaget, menarik tubuhnya agar terlepas dari cengkraman Wonwoo. "Ada apa?" tanyanya.

"Nagyung di mana?" tanya Wonwoo.

Bukannya menjawab, Dokyeom malah terdiam. Nagyung? Oh, Gosh! Rasanya jantungnya mencelos masuk ke dalam usus. Apa-apaan ini, Dokyeom? Hal yang kau lupakana itu ternyata adalah Nagyung?!

Vigorous [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang