Chapter 14

227 26 14
                                    

Jinhwan sengaja melangkah pelan. Rasa berat hati masih tertera jelas di wajahnya. Dan ia berhenti, menolehkan wajah ke jendela koridor. Dari sini, ia bisa melihat lapangan khusus latihan warrior. Rose dan Lisa terlihat berada di bawah sana, bersama lima orang yang mengenakan seragam warrior.

"Mr. Kim?"

Jinhwan menoleh ketika mendengar panggilan itu. Jennie berdiri mengawasinya di samping sebuah pintu.

Kemudian Jennie memberi isyarat dengan tangannya ke arah pintu. "Silakan." Ujarnya.

Jinhwan segera melangkah dan masuk ke dalam ruangan. Changwook sudah duduk di kursi kerjanya, tampak menunggu-nunggu.

Jinhwan menarik kursi dan langsung duduk begitu saja.

Changwook terdiam sebentar, kemudian ia mengangkat bahu tidak peduli. Sikap kurang ajar Jinhwan bukan masalah baginya.

"Jisoo, silakan." Perintah Changwook.

Jisoo yang berdiri di samping Changwook mengangguk. Jisoo sekilas memberikan senyuman manis ke arah Jinhwan, hampir sedikit membuat Jinhwan bingung menerima senyuman itu. Kemudian ia melangkah anggun ke samping ruangan, menarik meja dorong yang di atasnya terdapat layar dan peralatan lain yang ditata seperti home theater.

Jisoo segera memasukkan sebuah DVD, kemudian layar di atas kursi dorong itu mulai dipenuhi gambar rusak untuk beberapa saat, setelahnya muncul gambar sesosok anak kecil perempuan dengan wajah pucat di dalam kegelapan ruangan.

Sosok anak perempuan itu seperti hantu. Mengerjapkan matanya yang berwarna hitam karena layar hanya menunjukkan warna hitam dan putih. Tidak ada warna lain. Dan untuk beberapa saat Anak perempuan itu tidak melakukan apa-apa selain mengerjapkan mata ke arah kamera.

Di sisi kamera tertera tanggal pengambilan gambar. Agustus, 2002.

"Di mana Dokyeom oppa?" akhirnya si anak kecil perempuan itu bersuara.

"Dia baik-baik saja di sesuatu tempat." Jawab sebuah suara yang tidak terlihat pemiliknya.

"Bohong." Wajah si anak perempuan berubah dingin. "Kau bohong."

"Aku tidak bohong. Untuk saat ini kau akan tinggal bersamaku. Setelah itu aku akan mengembalikanmu kepada Dokyeom. "

"Aku akan bertemu Dokyeom oppa lagi?" wajah si Anak perempuan berubah sedikit ceria.

"Ya."

Kemudian layar berubah gelap. Setelah beberapa detik, wajah si anak perempuan muncul lagi, masih tetap pucat seperti hantu dan sama sekali tidak tersenyum. Namun dengan tanggal pengambilan yang berbeda. Oktober, 2002.

"Apa kabarmu?"

Si anak tidak menjawab untuk beberapa saat. "Aku mau bertemu dengan Dokyeom oppa." Ujarnya ngotot. Sekali lagi si Anak menyebutkan nama itu. Dokyeom? Siapa Dokyeom?

"Sebentar lagi."

Si anak diam saja.

"Jawab, apa kabarmu?"

Vigorous [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang