Chapter 13

250 30 12
                                    

Satu persatu orang-orang yang mengikuti rapat keluar dari ruangan. Jinhwan melangkah pelan dan akhirnya berhenti. Ia berdiri di dekat dinding koridor dan kembali memandang pintu ruang rapat.

Pandangannya mendapati Changwook yang baru saja keluar diikuti oleh wanita-wanita BlackPink itu.

"Aku ingin bicara denganmu." Ujar Jinhwan ketika Changwook melewatinya.

Changwook berhenti dan menoleh.

Jinhwan diam menatapnya.

Kemudian Changwook menoleh pada Jennie. "Pergilah." Ujarnya kepada Jennie.

Jennie melirik sekilas pada Jinhwan kemudian mengangguk. Ia segera melangkah diikuti Jisoo, Rose dan Lisa.

"Jadi mereka adalah kaki tanganmu?" tanya Jinhwan sinis setelah keempat wanita itu melangkah pergi.

Changwook tersenyum. "Kau tahu sekarang aku adalah Ketua Squirrel. Itu artinya kalian semua adalah kaki tanganku."

Jinhwan terdiam sesaat. "Kau benar. Seharusnya aku tahu siapa yang membuatku harus melakukan hal ini lagi." ujarnya. "Dan, ya, Pemimpin tim khusus The Black telah berhasil mengambil alih Squirrel. Jadi di mana mayat Ketua Squirrel yang lama? Hah, aku tidak akan heran jika kau telah melakukan hal itu."

Changwook mendengus geli. Ia malah berbalik dan melangkahkan kaki untuk pergi.

"Aku belum selesai bicara denganmu." Sela Jinhwan. Ia menatap tajam punggung Changwook di depannya. "Jangan harap kau bisa bebas berkeliaran di dalam sini. Aku yang akan mengawasimu. Cepat atau lambat, ular yang bermain di sarang tupai akan ketahuan juga."

Changwook berbalik, ia tersenyum pada Jinhwan. "Kau masih tetap sama rupanya."

"Lima tahun di penjara tidak akan merubah sikapku. Bahkan aku sudah memikirkan semuanya. Setelah kau membunuh semua member tim-mu di balik hidung Pemimpin Squirrel dan mengirim aku ke dalam penjara untuk menanggung semua perbuatanmu, aku berpikir..." Jinhwan sama sekali tidak melepaskan tatapannya pada Changwook. "Seharusnya kau membunuhku pada saat itu juga." Desisnya.

Changwook diam sejenak. Ia mengangguk. "Kau benar. Seharusnya aku melakukan hal itu." ia menepuk bahu Jinhwan. Jinhwan melemparkan pandangan tidak suka dengan perlakuan itu. "Tapi kau masih terlalu kecil waktu itu dan terlalu bersemangat. Aku hanya ingin memberimu sedikit pelajaran, bahwa menjalani hidup tidak semudah yang kau dapatkan. Kau harus merasakan banyak pelajaran atau kau akan sia-sia."

Jinhwan berusaha menahan diri dari kemarahan yang meluap-luap dalam dirinya. "Kau bukan manusia."

"Lebih baik kau pikirkan kata-kata yang ingin kau ucapkan sebelum dilontarkan." Kata Changwook tajam. "Semua hal itu selalu ada konsekuensinya."

"What?" Jinhwan mendengus. "Dan aku tahu apa konsekuensinya." ujarnya. "Kalau bukan karena aku, kau tidak akan pernah bertemu dengan vampir itu, Lee Donghae. Kau benar, melimpahkan semua kesalahanmu kepadaku adalah keputusan yang terbaik. Tapi sayangnya, Vampir itu sama sekali tidak pernah mempercayaimu pada akhirnya."

Changwook bergerak marah dan menarik kerah kemeja Jinhwan dengan kasar. "Sudah kubilang," desisnya. "Setiap kata-kata yang kau lontarkan selalu ada konsekuensinya."

Vigorous [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang