Tiga pemuda itu berdiri di balik lapisan transparan hijau zamrud yang berpendaran, melemparkan tatapan awas.
"Donghae mungkin sudah bangkit."
Ketiganya serentak menoleh dan menemukan Pangeran Elf yang telah berkhianat datang mendekat bersama kekasihnya yang berkulit seputih mutiara.
"Donghae seharusnya sudah mati." Ujar Ren berbalik diikuti Baekho dan Aaron.
"Selama belum menemukan kepalanya, kau seharusnya tidak seyakin itu mengatakannya." Dengus Hanbin. "Dia di sini dan mengaktifkan lapisan pelindung yang dia buat untuk kami dari kalian." tatapannya dingin terlontar.
Tidak ada satu pun dari ketiga werewolf itu yang menyukai Hanbin atau pun Dahyun. Bagi mereka bertiga kedua makhluk dari berbeda spesies itu begitu menjijikkan. Bagaimana bisa mereka berdua saling menyukai? Ditambah mereka berdua dibawa oleh Minhyun untuk menjadi bagian dari kelompok mereka. Itu sungguh menyebalkan. Namun anehnya Jonghyun dengan senang hati menerima pemberian Minhyun ini.
Ketiganya kemudian memutuskan untuk berbalik meninggalkan lapisan hijau zamrud. Biarlah mereka melepaskan orang-orang itu untuk kali ini. Lain kali mereka tidak akan main-main. Dua werewolf itu, satu manusia dan satu Lycan itu akan menjadi onggokan daging tanpa nyawa di tangan mereka nantinya.
Kemudian ketiganya berlari dan meloncat ke udara, bertransfromasi sebelum menapak di permukaan bumi. Berlari menembus udara diikuti Sang Pangeran Elf yang berlari sambil menggendong kekasihnya. Langkah lari Hanbin begitu lembut menyentuh udara namun kecepatannya tidak jauh berbeda dari ketiga werewolf di depannya.
Dan mereka semua berhenti di ujung bukit terjal. Ketiga werewolf itu mengaum bersahut-sahutan ke udara.
Di bawah sana, balasan berupa lolongan lain, sama bersahut-sahutannya. Lebih dari satu. Meramaikan udara pagi yang bening di Evandshara. Terlihat hewan-hewan berbulu itu di setiap sisi, berkelompok-kelompok dengan warna bulu khas masing-masing. Dan para Vampir yang jumlahnya tak kalah banyak dengan werewolf berhamburan di bawah sana, berjalan mendekati kastil.
Terlihat Jonghyun telah berdiri di balkon istana, bersama Nasha yang merapatkan diri di sampingnya. Senyum Jonghyun bahkan lebih lebar dari biasanya, merentangkan kedua tangannya, menyambut dengan hangat.
"Selamat datang di wilayah kerajaan Elf, Evandshara." Jonghyun berseru lantang kepada udara. "Terima kasih karena kalian sudah menerima tawaran kami."
Para Vampir dan kawanan werewolf yang berkelompok-kelompok berhenti dan mengadahkan wajah untuk menemukan sosok Jonghyun. Jumlah yang sangat banyak seolah semua makhluk non manusia yang ada di bumi telah pergi berpindah ke kerajaan itu. Bahkan terlihat kelompok-kelompok para Penyihir berjubah hitam di antara spesies itu. Mereka berdiri diam di tempat. Memandang Jonghyun yang berada di balkon istana. Hening mendengarkan.
"Ini adalah saatnya." Ujar Jonghyun, mempertahankan senyumnya. Ia tampak lebih bahagia dari biasanya. "Bukan lagi hanya melakukan pemberontakan kecil-kecilan. Sudah saatnya, ya, sudah saatnya kita menghancurkan mereka. Para manusia laknat itu. Bumi adalah milik kita. Bukan milik mereka. Manusia, adalah makanan, bukan penguasa atau apa pun yang bisa disamakan dengan ras kita. Sama sekali tidak. Kita lebih mulia. Kau dan aku. Mereka hanyalah onggokan darah dan daging, pemuas perut kita. Tidak ada tempat untuk mereka selain menjadi makanan. Saatnya kita mengambil hak milik kita. Tanah kita dan kekuasaan kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vigorous [✔]
FantasyI might look like I'm dying, but I won't die! I won't hide from other peoples' stares! They insist for us to fall, but I'M ALIVE and VIGOROUS! I have nothing more to lose so the past is behind us and we jump out! The way I'm falling deeply is gracef...