Chapter 37

257 32 18
                                    

Satu minggu hampir terlewati. Pagi hari yang bergerimis. Dengan suara titik-titik gerimis jatuh pada aspal jalanan London, seperti detak jarum jam yang bergerak. Beberapa jam menuju hari esok. Dan jam pasir yang terletak pada pagar balkon, hanya menyisakan beberapa butir pasir pada bagian atasnya. Waktu bergulir terasa begitu cepat.

Si Perdana Menteri tak banyak aksi di dalam ruangannya. ia duduk di kursi kerjanya. Tampak sedang berpikir dengan posisi menyanggakan dagu pada pilinan jemari kedua tangannya. Sesekali matanya melirik ke arah jam pasir yang tak ada hentinya menjatuhkan pasir-pasir hitam dari bagian atas. Ia menghela napas.

"Good afternoon."

Sapaan itu membuat Perdana Menteri tersentak kecil. Ia mendapatkan tamu tak diundang pagi itu. Seorang pemuda dengan hoddie putih duduk di atas pagar balkon di samping tabung jam pasir.

Changmin berdiri dari tempatnya, melangkah untuk mendekati balkon. Sementara Mingyu mengawasi gerak-gerik Changmin.

Mingyu duduk di atas pagar, hoddienya sedikit lembab akibat gerimis dan tampak tak keberatan titik-titik hujan menghujaninya dalam frekuensi kecil.

"Kau...?" Changmin menunjukkan keterkejutannya melihat keberadaan Mingyu. Ini lewat dari dugaannya.

"I'm good. Don't worry." Mingyu menyela santai. "Jadi ini yang kau lakukan, tuan? Duduk santai dan tidak melakukan apa-apa? Bahkan kau tidak berguna sama sekali untuk mengeluarkanku dari Squirrel."

"Aku rasa aku tahu tindakan yang harus kuambil," Changmin terlihat tersinggung walau ia tahu ia memang sedikit salah di bagian hal ini. "Jika aku mencoba mengeluarkan kalian, Squirrel tidak akan mempercayai pemerintahan kami dan mereka akan menyerang kami."

Mingyu mengangguk tidak peduli. "Jika begitu, ya sudahlah. Lagi pula kita bukan teman."

"Apa yang terjadi pada Squirrel?" tanya Changmin. Sejauh ini ia hanya mendapatkan kabar bahwa gedung Squirrel dibobol.

"Well, Aku tidak peduli pada Squirrel..." Mingyu mengangkat bahu. "Tapi kami semua selamat. Jika kau tidak keberatan, kau bisa bernapas lega untuk kami."

Changmin mengamati Mingyu dengan tajam. Gurat penasaran jelas terlihat di wajahnya.

"Nampaknya Squirrel akan bangkit dengan cepat, tuan. Jadi kau tidak usah khawatir. Silakan berpangku tangan pada mereka." Ujar Mingyu dingin.

"Teman Vampirmu bilang aku lebih baik mempercayai mereka." Kata Changmin, sedikit tersinggung dengan pilihan kata Mingyu.

"Dokyeom mungkin belum tahu apa pun sebelum dia memberitahumu hal itu. Squirrel, the worse." Mingyu menekankan kata-katanya. "Hancurkan mereka."

"Nah, kurasa sudah terlambat, anak muda. Aktifitas mereka kelewat batas sekarang. Mereka seolah menjadi penguasa dunia. Tanpa bantuan mereka, Negara-negara akan hancur akibat penyerangan aktifis penyerang non-manusia." Jelas Changmin.

"I DON'T CARE ABOUT THAT!"

Changmin terkesiap mendengar seruan itu. Mingyu melemparkan tatapan berang ke arahnya.

"KARENA MEREKA, SALAH SATU TEMANKU MENJADI KELINCI PERCOBAAN!"

Kecanggungan itu mulai terasa. Mingyu tampak sangat marah sekarang.

Vigorous [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang