Sowon menghabiskan waktunya dengan mengurung diri di kamar. Melanjutkan hidupnya dengan termenung lama tanpa tahu apa yang ia pikirkan. Kadang ia mendengar ketukan pelan dari luar pintu. Mantan istri Sehun masih berada di rumah. Nampaknya wanita itu akan memutuskan untuk tinggal di rumah ini. Dan bagi Sowon itu bukan masalah. Ia sudah tidak mempedulikan apa pun untuk saat ini. Bahagia, karena ia tidak perlu lagi melihat wajah-wajah yang sangat ia benci. Orang-orang itu.
"Sowon?"
Ketukan terdengar dari balik pintu, dua kali.
Sowon hanya melirik sekilas pada pintu. Ia menghela napas, mengabaikannya dengan merebahkan diri kemudian menutupi diri dengan selimut.
"Sowon? Bisakah aku masuk?"
Tanpa perlu menyahut, Sowon mendengar derit pintu kamarnya. Kemudian suara langkah kaki terdengar pelan menuju ke arahnya.
"Sowon? Apakah kau tidur?"
Sowon tetap bertahan pada posisinya, berbaring menyamping menghadap jendela, menerima silau matahari yang masuk ke dalam kamarnya, membelakangi Sharon, mantan istri Sehun.
"Apakah kau akan pergi?" tanya Sowon datar.
"Belum. Kalau perlu aku menginap di sini saja. Bersama Sehwan. Tidak masalah kan?" sentuhan lembut menyibak rambutnya sedikit.
"Terserah." Jawab Sowon, memejamkan mata.
"Sowon, ada Chanyeol di depan. Ia ingin berbicara denganmu."
Satu kerutan terbentuk di dahi Sowon. "Aku lelah."
"Katanya penting."
Sepenting apa hingga polisi pengkhianat itu ngotot mengusik ketenangannya?
"Please, Sowon. Ada orang-orang yang ingin berbicara padamu." Sharon masih mencoba membujuk. "Aku tahu kau lelah. Tapi kau 'saksi' di sini, Sowon. Ini demi sepupumu, Sehun."
Sowon merasakan kekesalan sudah muncul dalam dirinya. Saksi? Apa-apaan itu? Ia menyibak selimut dari tubuhnya dan tanpa menahan diri melempar tatapan marah pada Sharon. Mengabaikan sikap sopan santun yang sejak tadi masih ia pertahankan pada wanita malang itu. Sudah tidak ada kata bersopan-ria lagi karena ia terusik dengan semua ini.
"Please?" Sharon dengan sabar menatap lembut ke arah Sowon.
Sowon mendengus. Tanpa banyak bicara ia melompat dari ranjangnya, berjalan dengan langkah sedikit terhentak, mendahului Sharon menuju pintu kamar. Lalu menyusuri lorong sampai ia selesai menuruni anak tangga terakhir. Dan Chanyeol sudah berada di lorong dekat tangga, bersama tiga orang asing. Dua wanita dan satu pria berpakaian hitam.
"Ah, Sowon?" Chanyeol tampak lega melihat kedatangan Sowon. "Kemarilah. Kuperkenalkan kau pada mereka."
Enggan, Sowon melangkah juga untuk mendekat.
"Kim Jisoo, agen dari Pemerintahan Pusat. Dan asistennya Lisa. Lalu pria ini, Kim Jinhwan, dari Pusat Pertahanan dan Pengamanan."
Si wanita anggun dengan wajah cantik dan berambut hitam panjang, mengulurkan sebelah tangannya kepada Sowon. "Halo, Sowon. Aku Kim Jisoo. Senang bertemu denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vigorous [✔]
FantasyI might look like I'm dying, but I won't die! I won't hide from other peoples' stares! They insist for us to fall, but I'M ALIVE and VIGOROUS! I have nothing more to lose so the past is behind us and we jump out! The way I'm falling deeply is gracef...