Chapter 22

249 33 26
                                    

Denver International Airport

Sayup-sayup terdengar lagu-lagu yang diputar di dalam Gedung Bandara. Orang-orang yang ingin berpergian malam itu juga lalu lalang memenuhi gedung dan petugas-petugas Bandara yang bertampang ramah tampak berusaha melayani para calon penumpang yang datang.

Nagyung menolehkan wajah dan Wonwoo menyodorkan minuman ke arahnya.

"Sebenarnya ini untuk Vernon, tapi dia pergi entah kemana. Bandara ini luas sekali. Hati-hati tersesat." Kata Wonwoo. "DIA (Denver International Aiaport) memang bandara terbesar ketiga di dunia..." komentarnya.

Dengan senang hati Nagyung menerima minuman yang diberikan Wonwoo. "Thanks. Kau mengira Vernon tersesat?" dia bertanya setengah geli.

Wonwoo tertawa. "Ya! Bisa saja itu terjadi!" katanya. "Patung Kuda ini cukup seram. Kenapa matanya berwarna merah begitu?" Wonwoo mengalihkan topik sambil mengangguk ke arah patung kuda dengan posisi tegak yang berdiri di hadapan Nagyung.

"Bluecifer," kata Nagyung.

"Sorry?" tanya Wonwoo.

"Patung kuda ini terkenal dengan julukan itu." jelas Nagyung yang kemudian melangkah. Wonwoo mengikuti.

"Apakah kita akan berpisah di sini?" tanya Wonwoo, terlihat ragu.

Nagyung mengangkat pelan bahunya. "Entahlah..."

Kenapa rasanya... kata perpisahan terdengar berat sekali untuk dilakukan?

***

Mina berdiri ragu sambil memandang ponselnya.

"Kau akan menelepon orang tuamu kan?" Miyeon tiba-tiba datang mendekatinya.

Mina mengangguk pelan.

"Kenapa?" tanya Miyeon yang menemukan keraguan di wajah Mina.

Mina menghela napas. "Entah apa yang akan mereka pikirkan setelah tahu aku akan pulang dan gagal di sini."

"Kadang kau gagal atau tidak itu tidak penting." Kata Miyeon. "Mereka belum tahu kau selamat dari Brooklyn, Mina. Aku yakin kau akan membuat mereka lega jika kau menelepon."

"Begitu kah?" tanya Mina sambil kembali menatap ponselnya.

"Ya." Miyeon menunjukkan tiket pesawatnya. "Aku juga sudah menelepon orang tuaku di Oxford. Mereka bahagia sekali dan memintaku untuk segera pulang. Kita sudahi saja mimpi buruk ini."

"Oke." Mina segera memutuskan.

Miyeon tersenyum mendengar keputusan itu. "Aku tunggu kalau begitu."

Mina mengangguk. Kemudian ia mencari nomor kontak orang tuanya lalu segera menghubunginya.

"Ah, Halo, Ayah... Ibu..."

*********

"We get them!" tiba-tiba June berseru dan membuat rekan-rekannya menolehkan wajah ke arahnya. "Aku menemukan sinyal gadis bernama Myoui Mina sedang menelepon orang tuanya. Dia berada di dekat sini."

Vigorous [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang