Chapter 36

201 30 9
                                    

"Lee Dokyeom,"

Suara itu bergema jelas dalam kepalanya.

"Jaga adikmu..."

Dokyeom memejamkan mata. Menekan dadanya yang kini mulai membengkak kemerahan pada kulitnya. Ia menyembunyikan wajahnya ke balik bulu-bulu magenta milik Mingyu.

"Jangan pernah kau lepaskan adikmu."

Sekali lagi. Suara ibunya.

"Dokyeom."

Dokyeom membuka matanya. Kesadarannya kembali. Ia mengangkat wajahnya. Menyadari posisinya.

"Dokyeom, kau baik-baik saja?" Mingyu berbisik cemas ke dalam pikiran Dokyeom.

"Ya, baik-baik saja." Gumam Dokyeom. Pada saat ini ia sama sekali tidak ingin membahas apa pun soal darah Nagyung yang ditusukkan Changwook ke dalam tubuhnya. Sekali lagi. Ia baik-baik saja.

Mingyu melompat dan menabrakkan tubuhnya ke arah dinding koridor. Dinding koridor runtuh dan Mingyu masuk ke dalam sebuah ruangan. Terdengar jeritan kecil berbarengan dengan suara gemuruh dinding yang ambruk.

Tidak ada siapa-siapa di dalam ruangan itu. Mingyu mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan. Mencoba mencari sosok gadis bertubuh mungil yang memiliki rambut hitam panjang itu.

"Dia di sana." bisik Dokyeom yang berada di atas punggungnya. Dokyeom segera turun dari punggung Mingyu. Tersenyum.

"Miyeon." Panggilnya pelan.

Miyeon duduk di balik sofa, meringkuk memeluk lututnya. Gemetaran. Suara sirine tanda bahaya terdengar mengerikan bergema memantul pada dinding-dinding tak ada habis-habisnya. Dan ledakan di dinding ruangan membuatnya semakin ketakutan. Namun mendadak suara itu terdengar. Suara itu. Miyeon mengerjapkan mata. Tidak mungkin. Bagaimana bisa suara itu berada di sini?

Miyeon perlahan bangkit, mengintip dari puncak sofa. Dan ya. Vampir itu berdiri di sana. Lee Dokyeom.

"Do..." Miyeon terperangah tidak percaya. Bagaimana bisa Vampir itu berada di sini? Apa yang terjadi?

Dokyeom tersenyum dan mengangguk. "Ayo." Setidaknya Miyeon baik-baik saja.

Miyeon bergerak perlahan mendekati Dokyeom. Ini bukan mimpi. Ya, Vampir itu berada di sini. Entah kenapa dan bagaimana. Mendadak semua rasa takut musnah dan keberadaan Dokyeom telah mengamankan semuanya.

Tiba-tiba Dokyeom menangkap tangannya, lalu menariknya, membuatnya tersentak kaget.

Ini bahkan lebih dari yang diharapkan Miyeon. Ia hanya ingin memastikan keberadaan Dokyeom dengan sentuhan saja, tapi Dokyeom malah memeluknya. Rasa dingin tubuh Vampir itu yang bertelanjang dada terasa menembus pakaiannya. Miyeon memeluk erat Dokyeom, meluapkan rasa takutnya. Hampir menitikkan air mata. Bukan menangis karena takut. Tapi menangis karena Dokyeom benar-benar berada di sini.

Dengusan keras membuat Miyeon tersentak. Menyadarkannya kembali pada hal memalukan yang tidak pernah ia lakukan selama hidupnya. Memeluk seorang pria? Miyeon, kau sudah gila. Miyeon mundur dengan wajah merah padam. Dan Dokyeom? Geez, hanya tersenyum sama seperti biasanya. Dan barulah Miyeon menyadari keberadaan makhluk besar berbulu terang seperti campuran merah dan ungu, dengan moncong berisi deretan gigi runcing dan mata berwarna cokelat terang itu. Entah kenapa Miyeon merasa mengenali sosok monster itu.

Vigorous [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang