Kantin

63 5 0
                                    

Hola sobat! Aku kembali, semoga kalian suka dengan chapter ini.
Happy reading❤

♡♡♡

Seusai mengikuti dua mata pelajaran, Delora segera membereskan peralatan tulisnya. Letta pun sedikit bingung kenapa Delora tergesa-gesa seperti itu, biasanya Delora akan mengajaknya bercerita dahulu hingga keliling dunia.

"Kenapa Ra, lo buru-buru banget? Biasanya nggak," ujar Letta yang kini masih mencatat beberapa rangkuman.

Delora menatap Letta sekilas, lalu kembali membereskan buku yang menumpuk di meja, karena tadi ia tak sempat memasukkan buku-buku itu.

Delora itu tipe anak rajin guys, jadi bukunya banyak gitu.

"Iya Let, aku mau samperin Evi nih. Ada sesuatu yang mau aku tagih, kamu ikut nggak?"

Letta menggeleng, bagaimana mau ikut catatan saja belum lengkap. Mau ditinggal nanti di rumah ia punya banyak tanggungan, malas sekali.

"Ya udah aku pergi dulu ya, tiati nanti Kak Lion ke sini. Bye Let!" Delora berlari sangat kencang, untungnya tidak menabrak siapapun.

Sedangkan Letta mendengus sebal, entahlah ia merasa sebal karena Lion terus saja mengejarnya. Padahal sudah ia tolak berkali-kali, eh cowok itu tidak putus asa rupanya. Menyesal ia karena dulu sempat terpikat dengan parasnya Lion, ternyata sifat aslinya menyebalkan sekali.

♡♡♡

Setelah berlarian tanpa lelah, kini Delora sudah sampai di hadapan Evi.

"Ayo Vi ke kantin!" Seruan Delora membuat beberapa murid menoleh ke arahnya, hingga Evi harus memejamkan mata sejenak karena beberapa di antara mereka ada yang merasa terganggu.

"Kecilin suaranya Ra, lihat tuh ada anak yang dumel."

Delora tidak memedulikan ucapan Evi, ia malah semakin heboh. "Ayo Vi ceritain siapa Erlan! Kamu kan udah janji, yeye!"

"Ah iya-iya, cepetan! Lima belas menit lagi bel." Setelah berucap itu, Evi melangkah terlebih dulu.

Delora bersorak, lalu menyusul langkah Evi yang belum jauh.

♡♡♡

Sedangkan di lapangan basket ada tiga cowok yang sedang berlari memutari lapangan, mereka bukan sedang berolahraga melainkan sedang menjalani hukuman.

"Lo sih Nggo, teriak-teriak segala!"

"Suka-suka gue lah Serai! Lo aja yang kelamaan, ngapel dulu sama mantan lo!"

"Hei kalian, Bapak suruh kalian lari bukannya teriak-teriak!"

"Ye ini lagi lari Pak!"

"Nggak tahu ah Pak Sobri, selain lari kita juga lagi olahraga mulut nih, ya nggak Serai!"

"Gonggo! Gue aduin pacar-pacar lo!"

"Lah mau apa ngadu ke mereka? Mereka tetap cinta lah sama gue."

"Gong-"

"Bacot lo berdua!"

Setelah Grissham membentak mereka, baru langsung diam. Eh giliran Pak Sobri selaku guru BK, malah main mulut. Begitulah mereka.

Lima belas putaran sudah mereka laksanakan, selepasnya mereka menuju ke kantin demi memanjakan kerongkongan mereka yang rasanya sudah haus akan belaian. Eh haus akan minuman maksudnya.

DELORA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang