Comeback sobat! Gimana kabarnya? Kok makin sepi aja wattpad, aku sedih jadinya 😣
Tapi semoga kalian gak bosen ya nunggu update-annya, happy reading❤♡♡♡
"Ham lo gak usah nganter gue pulang, lo ke kelas aja biar gue dijemput sopir aja," pinta Stefi karena ia tidak mau jika Grissham ketinggalan pelajaran sebab mengantarkan dirinya pulang ke rumah dikarenakan penyakitnya yang kumat lagi.
Namun Grissham tidak peduli akan permintaan Stefi, ia tetap menyuruh Stefi untuk masuk ke taksi yang sudah ia pesan bersama dirinya.
"Ham."
"Gak papa, Erlan yang urus."
Erlan mendengus, untuk apa mengurus ketidakhadiran Grissham di kelas dirinya saja tidak akan masuk haha. Lagian 3 most wanted ini sudah biasa bolos kelas. Tapi Erlan terpaksa mengangguk karena tidak mau jika Stefi justru berubah pikiran dan memaksakan diri pergi ke kelas.
"Siap deh bakal gue atur."
Stefi pun tersenyum lalu berkata, "Makasih Lan."
"Ya, udah sana Pak jalan."
Setelah itu taksi pun melaju dan menghilang dari pandangan Erlan sehingga Erlan pun masuk kembali ke area sekolah.
♡♡♡
Selama pelajaran berlangsung guru sejarah merasa tidak nyaman karena Delora duduk di pojok belakang, pasalnya ia sangat antusias jika Delora duduk di samping Letta dimana ia bisa bersemangat mengajar. Ia pun sadar jika ada sesuatu yang menimpa murid kesayangannya itu, jadi setelah menyuruh murid Social 1 mengerjakan tugas, guru sejarah tadi menemui Pak Bendung di kantor guru guna menyampaikan hal ini.
"Ada perlu apa sehingga Ibu menemui saya?" tanya Pak Bendung dengan gaya congkaknya yang sangat tidak disukai oleh beberapa guru yang masih berada di sana karena jadwal mengajar mereka kosong.
Guru sejarah menghela napas, malas sebenarnya berbicara dengan Pak Bendung tetapi ia juga tidak mau jika muridnya terus-menerus seperti itu.
"Saya hanya ingin bertanya ada masalah apa di kelas Social 1 sampai-sampai salah seorang murid kesayangan saya pindah tempat duduk?"
Pak Bendung terdiam, ia sedang berpikir siapa murid kesayangan guru sejarah ini. Seketika ia teringat seseorang.
"Ah Delora?" tanya Pak Bendung untuk memastikan.
Guru sejarah hanya mengangguk.
"Hem tidak ada apa-apa, hanya saja tadi sebelum istirahat di kelas Letta berulah lagi. Mungkin Delora mau menghindari Letta agar tidak terkena pengaruh buruknya. Kenapa tanya saya? Tidak tanya anaknya langsung?"
Sontak guru sejarah tersenyum sinis sambil menatap Pak Bendung.
"Saya tau betul bagaimana Delora dan Letta berteman, mereka tidak akan pecah hanya karena masalah sepele itu. Saya tanya kepada Anda karena Anda adalah wali dari mereka di sekolah, seharusnya Anda paham situasi kelas."
"Maksud Ibu apa? Saya tidak becus jadi wali kelas?"
Guru sejarah berdiri. "Anda yang mengakuinya, saya hanya berbicara fakta. Sudahlah saya membuang waktu saja di sini, semoga Anda sadar dengan apa yang Anda perbuat. Siang Pak Bendung," ujarnya lalu pergi guna melihat situasi di kelas Social 1.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELORA ✓
Teen FictionNaskah sedang dalam tahap revisi, jadi mohon maaf apabila banyak typo dan sebagainya. Note : Hanya revisi kesalahan ketik dan beberapa kesalahan. ••• Namaku saja sudah menggambarkan kesedihan, bagaimana dengan kehidupanku? ~Delora Nadiya Chaiden. ...