Hanya Sekejap

37 2 0
                                    

Loha sobat! Akhirnya aku update juga haha. Aku udah kangen nulis DELORA sih, so semoga kalian menikmati.
Happy reading❤

♡♡♡

"Makasih ya kalian udah repot-repot datang ke sini. Aku nggak enak sebenarnya, apalagi kamu Erlan dan kawan-kawan, pasti susah kan cari alamat rumah ini."

"Alah Del nggak usah kasihan sama cecurut itu, kalau cecurut mah mau nyebur ke got aja mau. Lagian mereka udah biasa keluyuran jauh," ujar Letta sarkas, sebenarnya ucapan ini ia tujukan kepada Rengga-cowok yang berhasil merusak suasana romantisnya kala itu.

"Kenapa sih lo? Masih kesel gara-gara Lion nggak jadi deketin lo? Katanya nggak mau sama Lion, eh tahunya naksir juga. Dasar muna lo!"

"Lion?" tanya Delora dengan tatapan bingung.

Rengga mengangguk semangat, ia sangat ingin membocorkan kejadian tempo hari-saat Delora bersama Evi.

"Iya, lo tahu Lion mau ne-"

"Udah balik aja ah, males banget ngurusin kembarannya Evi. Cepet kita ditinggal Grissham tuh," ucap Erlan lalu segera menarik Rengga tanpa berpamitan kepada yang lain.

Delora tambah bingung saja, sebenarnya ada apa dengan Letta dan Lion? Iya sih mereka sempat dekat, tetapi bukannya Letta ilfeel?

"Nggak usah dipikirin ucapan Rengga, Ra. Besok gue ceritain deh, lo jangan dengerin ucapannya dia. Soalnya dia tuh suka melebihkan sesuatu." Letta sangat tahu jika Delora sedang bertanya-tanya, tetapi ia juga tidak mau jika Delora salah paham hanya karena ucapan Rengga yang suka melantur.

"Ya udah kita pulang ya Ra, bye."

"Gue duluan."

Letta dan Evi pun pergi. Kini hanya tersisa Delora dan Mbak Suci, tetapi sepertinya Delora akan sendiri lagi.

"Del, Mbak juga harus balik nih. Kamu beneran nggak apa-apa di sini sendiri? Takutnya mereka lakuin yang nggak benar lagi."

Iya, Mbak Suci benar-benar khawatir akan kondisi Delora. Ia tahu jika Delora sedang menjalani hukuman, buktinya tadi ada buku matematika di mejanya dan itu pun bukan materi SMA. Dari dulu Mbak Suci ingin sekali membebaskan Delora dari keluarga penyihir ini, tetapi Delora menolak hanya karena tidak mau dirinya terlibat. Padahal ia tidak masalah jika keluarga Delora mengancam, karena ia masih punya banyak koneksi yang snaggup mengatasinya.

"Iya nggak apa-apa Mbak, nggak usah khawatir ya Mbak. Fokus aja sama minimarket Mbak, aku janji besok bakalan datang. Kan besok aku juga masih libur."

"Iya deh, Mbak pulang ya. Kalau ada apa-apa kabarin Mbak, nggak usah sungkan."

"Baik Mba, hati-hati."

Mbak Suci mengangguk lalu pergi. Delora pun masuk untuk melakukan kegiatannya yaitu beberes ruang tamu yang sempat kotor.

Selama membereskan kekacauan kecil ini, Delora tidak berhenti untuk tersenyum. Ia sangat senang karena masih ada yang memedulikan dirinya, apalagi kini Evi sudah kembali jadi ia tidak merasa sendiri. Selesai beberes, Delora berniat untuk mengunci pintu rumah karena ia akan istirahat sejenak, takutnya nanti ada orang asing yang masuk. Namun-

DELORA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang