Holla Hello Sobat! Ini chapter yang paling aku tunggu, menunggu reaksi kalian wkwk. So bacanya jangan diskip ya.
Happy reading❤♡♡♡
Seperti sekolah pada umumnya, Skyler juga mengadakan upacara bendera di hari Senin. Seperti biasa, tepat pukul setengah tujuh semua murid dan guru sudah berbaris rapi di tempatnya masing-masing. Tak ada yang perlu didatangi dengan penggaris panjang agar mau ikut upacara, karena setiap pribadi menyadari jika upacara ini salah satu kegiatan yang patut dihormati.
Kini mereka sedang khidmat mendengarkan pidato dari kepala sekolah. Pidato biasa disampaikan di tengah-tengah upacara ini, guna mengingatkan kembali seluruh warga Skyler dengan segala hal. Untuk kali ini, kepala sekolah mengingatkan tentang betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah terutama di taman. Beliau juga menyampaikan bahwa akan ada rencana bersih-bersih massal di taman sekolah yang amat tak terawat. Jadi beliau meminta kerja sama dari semua warga, baik murid maupun guru.
Setelah menyampaikan pidato dengan durasi kurang lebih sepuluh menit, upacara pun kembali berjalan dengan tata urutan seperti biasa. Hingga pukul setengah delapan, upacara selesai. Semua peserta upacara diperkenankan kembali ke ruangan masing-masing, mereka diberi waktu istirahat satu jam. Jadi pelajaran baru dimulai pukul setengah sembilan.
Karena ini hari Senin, para guru akan mengadakan rapat rutin guna membahas perkembangan anak didik. Jadi murid pun bersenang hati, dikarenakan jam pelajaran akan mundur lagi. Yang artinya jam setengah sebelas nanti baru dimulainya pelajaran pertama. Begitulah Skyler, lain dari yang lain. Mereka punya cara sendiri untuk mendidik para murid.
Saat Delora sedang duduk sembari mengibaskan tangannya untuk menghilangkan keringat, Stefi yang baru berangkat hari ini tergesa-gesa untuk keluar kelas. Delora yang tadinya mau ikut, langsung duduk kembali. Lagian untuk apa ikut campur masalah orang, dirinya sendiri juga punya masalah banyak.
Peluh yang hinggap di tubuh Delora cukup banyak, beruntung saja tadi ia tidak pingsan. Jadi tidak merepotkan orang lain deh. Delora berdiri ketika Stefi tiba dengan wajah sembap, apa yang terjadi?
Tiba-tiba speaker sekolah berbunyi dan menarik perhatian semua murid. "Delora Nadiya, gue mau lo pergi ke lapangan sekarang."
Delora kenal suara itu. Suara yang baru kemarin ia dengar. Dan suara yang sangat ingin ia hindari. Apa tidak salah dengar jika dirinya yang harus ke sana? Sandiwara apa lagi ini? Apa tidak cukup kemarin? Karena dipandang oleh banyak pasang mata, Delora pun memilih pergi. Sebelum itu, ia mendengar ucapan Erli yang sudah diduganya.
"Lihat tuh pasti mau bikin masalah lagi."
Delora tidak memedulikan ucapan Erli. Beruntung Letta tidak di kelas, jadi tidak akan ada yang namanya adu mulut sesama teman kelas. Ia juga tidak ditanyai macam-macam.
♡♡♡
Sedangkan di tengah lapangan, semua murid sudah berkumpul untuk menantikan GER Skyler beraksi. Mereka sangat penasaran apa yang akan dilakukan para most wanted Skyler itu. Namun di balik penasaran para murid, dua cowok yang berdiri di samping Grissham, memandang Grissham dengan tatapan yang sulit dimengerti.
"Ham lo yakin mau lakuin ini? Gak terpaksa kan Ham?" tanya Rengga.
Sedangkan Erlan hanya diam dan sesekali mendengus akibat ulah Grissham.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELORA ✓
Teen FictionNaskah sedang dalam tahap revisi, jadi mohon maaf apabila banyak typo dan sebagainya. Note : Hanya revisi kesalahan ketik dan beberapa kesalahan. ••• Namaku saja sudah menggambarkan kesedihan, bagaimana dengan kehidupanku? ~Delora Nadiya Chaiden. ...