Hello sobat, aku back lagi. Kali ini akan meruncing masalahnya.
Happy reading❤♡♡♡
"Apaan sih lo Let!"
"Lo yang apaan! Lo kan yang nyebarin semua gosip? Mulai dari gue, Evi, dan Delora, iya kan?!" Letta sangat emosi ketika mengetahui bahwa dua teman kelasnya ini yang menyebarkan semua itu, apalagi mereka adalah teman kelompoknya.
"Kalau iya kenapa?! Lagian itu bukan gosip, tapi nyata!"
Mendengar penuturan cewek itu membuat emosi Letta bertambah, ia pun menjambak rambut cewek yang bernama Erli. Sedangkan cewek satunya yang bernama Rili hanya diam, tidak mau membantu atau memisahkan mereka.
"Udah Let! Nanti Pak Bendung ngenain denda lagi. Lo tahu kan gara-gara lo Pak Bendung kumat lagi, teman kelas kita banyak yang nggak jajan karena ulah lo!" Seorang cowok yang terkenal badung di kelasnya itu pun menyampaikan argumennya, ia sangat muak akan sikap bar-bar Letta, yang selalu saja membawa masalah dalam kelas.
Letta menghentikan aktivitas menjambaknya, benar selama ini ia yang selalu berbuat onar. Tetapi ia tidak terima jika dua sahabatnya disangkut pautkan. Sedangkan Erli tersenyum puas melihat keterdiaman Letta, walaupun ia harus mengorbankan rambutnya setidaknya Letta jadi terpojok.
"Kenapa diam? Sadar sama yang lo lakuin? Malu sekarang?" tanya Rili, sahabat Erli yang hanya diam sedari tadi.
Letta tetap dalam posisinya, ia tidak tahu harus bagaimana, yang ia rasakan hanyalah rasa kecewa akan dirinya sendiri yang selalu saja menyusahkan orang lain. Tiba-tiba Rengga datang dan menarik Letta untuk keluar dari kelas. Murid yang lain pun bersorak, mereka tidak habis pikir jika Rengga datang ke sini.
"Kelas kita lagi beruntung apa ya, tadi Grissham sekarang Rengga, Erlannya kapan?" Ucapan spontan dari salah satu siswi membuat Erli mendengus. Ia lalu pergi ke bangkunya diikuti Rili.
♡♡♡
Di lapangan Letta menyentak tangan Rengga hingga genggamannya terlepas, ia tidak habis pikir apa yang sedang Rengga rencanakan hingga terus muncul di hadapannya. Seakan-akan ingin memberitahu kepada Letta jika Rengga selalu ada untuknya, dan hal itu yang Letta benci. Karena Letta yakin setiap orang akan menghilang jika dirinya sedang membutuhkan.
"Apa maksud lo narik-narik gue ke sini?" tanya Letta sarkas.
Rengga menghela napas, sudah pasti Letta akan berpikiran negatif.
"Gue nyelamatin lo lah, gitu aja nanya."
"Nggak mungkin cuma itu dan nggak mungkin banget seorang Rengga mau nyelamatin cewek kayak gue."
"Memangnya lo cewek kayak apa?"
Pertanyaan Rengga tidak Letta jawab, ia justru mengalihkan pandangan ke arah lain. Ia masih cemas akan keadaan Delora, dimana sahabatnya itu? Ah iya ia belum menghubungi Evi, siapa tahu Evi sedang bersama Delora. Letta pun membuka ponsel dan mengirimkan chat kepada Evi yang kebetulan sedang online.
Evi
Vi, Delora bareng lo?
KAMU SEDANG MEMBACA
DELORA ✓
Teen FictionNaskah sedang dalam tahap revisi, jadi mohon maaf apabila banyak typo dan sebagainya. Note : Hanya revisi kesalahan ketik dan beberapa kesalahan. ••• Namaku saja sudah menggambarkan kesedihan, bagaimana dengan kehidupanku? ~Delora Nadiya Chaiden. ...