Mereka Apa (Tahap Revisi)

20 2 0
                                    

Holla Hello Sobat! Gimana tiga hari ditinggal DELORA? Wkwk sorry ya aku baru update, sebenarnya saat ngetik ini pun aku agak gimana gitu ya-soalnya lagi agak gak enakan badan aku. Tapi karena aku sedang mood, jadi aku ketik aja daripada besok moodku hilang kan. Biar chapternya cepat nambah juga wkwk.
Happy reading❤

♡♡♡

Esok harinya Delora sudah kembali duduk bersama Letta, ia juga tidak menghindari Evi lagi. Delora sadar, sahabat setia akan selalu hadir di keadaan apapun. Jadi untuk apa ia menjauhi dua sahabatnya itu? Terutama Evi. Dia adalah sahabat lamanya, akan sangat aneh jika Delora menghindarinya tanpa sebab.

Sekarang, Delora, Letta, dan Evi sedang berada di kelas Social 1. Delora sengaja menahan Evi di sini, karena ia tau sampai saat ini Evi belum mempunyai teman dekat di kelasnya-Social 3. Mereka bertiga duduk bersama di dua bangku yang dijadikan satu, supaya muat diduduki oleh tiga orang. Lalu mulai menceritakan berbagai hal, sebenarnya hanya Delora dan Letta yang mendominasi, sedangkan Evi hanya manggut-manggut.

Untuk catatan, ternyata Letta itu cewek yang super bawel, bisa dibilang mengalahkan Delora. Namun hanya kepada orang tertentu saja, dalam artian orang terdekat. Dua orang bawel dan satu orang pendiam, sangat serasi. Daripada dua orang pendiam dan satu orang bawel, yang ada satu orang itu merasa berbicara dengan patung.

Dalam pembicaraan itu hanya seputar bagaimana Letta yang duduk sendirian kemarin-kemarin dan Delora yang ditinggal pergi Mbak Suci. Ringan tapi menyenangkan.

"Btw Ra, Mbak Suci itu siapa sih? Gue mau nanya waktu itu kagak bisa gara-gara ada trio curut."

Delora terkekeh mendengar sebutan yang Letta gunakan, mana ada trio curut seganteng dan sehits mereka. Untung saja para fans GER tidak mendengar ucapan Letta, kalau iya bisa habis deh Letta. Oh ya GER itu kepanjangan dari Grissham, Elang, dan Rengga. Kebanyakan fans akan meneriaki mereka begitu jika tiga-tiganya lewat, tetapi tetap dominasi ke Grissham sih.

"Mbak Suci itu udah aku anggap kayak kakak aku sendiri," jawab Delora dengan sangat tulus, memang benar begitu. Walaupun kadang Delora merasa 'gak enakan' sama Mbak Suci, tetapi ia sangat-sangat menyayangi Mbak Suci selayaknya ia menyayangi Priza.

"Ow begitu. Mbak Suci orangnya kayaknya supel ya, cepat akrab sama orang lain. Gue kapan-kapan mau dong kenalan lebih dekat." Dari dulu Letta memang menginginkan sosok kakak perempuan, tetapi tidak bisa. Hem dirinya hanyalah anak tunggal sekarang di keluarganya. Sebagai anak tunggal pasti merasa kesepian karena tidak ada teman ngobrol, curhat, dan bertengkar. Jadi jangan heran jika di kelas Letta sangat bar-bar-walaupun sekarang belum kelihatan banget sih.

Tentu saja Delora senang, ia langsung mengiyakan permintaan Letta. "Iya nanti, Mbak Suci lagi enggak di rumah. Nanti kalau pulang aku kabarin kok," ujar Delora yang membuat Letta tersenyum cerah.

"Oh ya Vi, lo punya kakak enggak nih? Gue pengin kenalan juga kalau ada hehe," ujar Letta.

Evi mendengus karena sedikit kesal jika seseorang bertanya mengenai keluarganya, tetapi tak apalah toh ini sahabatnya. "Ada."

Jawaban Evi seketika membuat Letta semakin membuat Evi terhimpit, karena posisi duduk Evi berada di antara Delora dam Letta. Mau tidak mau Evi harus bersabar, jangan sampai ia kesal di kelas orang.

"Cewek atau cowok Vi? Kenalin dong," pinta Letta dengan membuat wajahnya seimut mungkin. Sepertinya Letta sudah ketularan virus imutnya Delora, hahaha.

DELORA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang