Maaf Diterima (Tahap Revisi)

13 2 0
                                    

Holla Hello Sobat! Aku sengaja up cepet karena kepepet mau sekolah, takutnya gak bisa up lagi wkwk. Setidaknya chapternya udah banyak hehe sambil nunggu banyak yang baca :v
Happy reading❤

♡♡♡

Dua hari kemudian...

Delora sudah dibolehkan pulang dari rumah sakit, ia pun berniat untuk kembali ke Jakarta bersama tiga orang lainnya dengan alasan besoknya harus sekolah. Awalnya Runi menginginkan Delora tinggal bersamanya saja, tetapi karena Delora tidak mau ya sudah ia tidak bisa memaksa. Namun sebelum pulang, mereka diberi oleh-oleh gudeg dan tiga wadah getuk goreng.

"Kabari Nenek ya, Delora. Jangan sungkan cerita kegiatan kamu di sana."

"Iya Nek, Delora gak akan lupa sama Nenek."

"Nenek gak rela lepas kamu, sayang. Hem kalau bisa liburan nanti main ya, sendiri juga gak papa nanti biar Nenek yang pesankan tiket."

Delora terkekeh sekaligus merasa beruntung, karena neneknya begitu peduli dengannya. "Iya nanti aku main, Nenek gak usah berat gini aku jadi makin gak enak ninggalin Nenek."

"Ah iya, Nenek cuma kesepian sayang. Di sini cuma sama asisten, kalau ada kamu kan ramai."

"Nenek tenang aja, kalau Delora punya waktu luang banyak Delora akan main ke sini. Jadi Nenek gak akan kesepian."

"Iya-iya Nenek percaya, ya sudah kamu masuk mobil dulu gih. Pak Mamat udah nunggu itu."

"Ya udah, Delora masuk ya Nek. Dadah."

Delora pun masuk ke mobil milik Runi, yah Runi ingin mereka pulang menggunakan kereta agar cepat sampai. Sedangkan mobil itu untuk mengantar mereka ke stasiun, supaya tidak keluar ongkos juga.

Setelah itu, kini tinggal Runi yang berbicara kepada Olla dan Arik.

"Ingat ya, jangan sekali-kali kalian nyakitin Delora lagi. Kalau ketahuan, Mamah gak akan mau kasih apapun ke kamu Olla. Kamu juga Arik, sebagai suami harusnya kamu bisa bimbing Olla. Jangan sama-sama marah dan lepas, Mamah gak suka ya."

"Iya Mah," jawab Arik dengan menunduk.

"Iya-iya tapi gak dijalanin, ya sudah sana masuk."

"Kami pamit Mah," ucap Olla.

"Ya, hati-hati."

Seusai berpamitan, keluarga Chaiden pun pergi menuju stasiun. Tidak ada pembahasan menarik di perjalanan, hanya beberapa makian lirih yang Olla sampaikan ke Delora. Rupanya Olla masih kesal dengan sikap Runi yang membela Delora di rumah saki. Tetapi Delora tidak berkomentar apapun, ia hanya diam sembari menatap pemandangan dari jendela. Bahkan sudah duduk di kereta pun Delora tetap memandang jendela, guna mengalihkan perasaan sakitnya.

♡♡♡

"Ham, gue mau besok lo lakuin permintaan gue."

Kini Grissham dan Stefi sudah baikan, sebenarnya berkat campur tangan Abraham dan Kaira sih. Alhasil mereka kini bisa mengobrol seperti biasa, tetapi pembahasan yang Stefi ajukan selalu sama. Dua permintaan itu.

"Bisa ya Ham, gue harap lo gak ingkar janji lagi."

Karena tidak tega dan merasa bersalah atas sikapnya kemarin, Grissham terpaksa mengangguk. Stefi pun tersenyum, rasanya lega jika sahabat sekaligus pacarnya ini mau melakukan permintaannya-yang mungkin menjadi permintaan terakhirnya.

DELORA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang