Merelakan bukan berarti menyerah, tetapi menyadari bahwa ada hal yang tidak bisa lagi dipaksakan.
***
Saat ini Dinda sedang berada di ruangan Rangga, mengantar bapaknya yang sedang berobat karena sakit jantungnya.Jangan tanya kenapa Diana dan Abimayu bisa disini, saat Dinda baru masuk rumah saja sudah ada mereka di rumahnya. Memang Dinda sengaja mengasih pintu rumahnya kepada orang tuanya agar bisa langsung masuk kalau saja Dinda masih ada operasi di rumah sakit, tapi bukan begini juga caranya.
Kehadiran bapak dan mamaknya sungguh membuatnya terkejut bukan main, jangan tanya bagaimana kemarin Dinda habis-habisan kena amuk karena pergi ke Nusa Tenggara Barat tanpa ijin dari Diana terlebih dahulu.
"WHAT IN THE NANI?"
"Gila cuk tulisan dokter gini amat, ini apaan coba bacanya?" kening Dinda berkerut begitu membaca resep obat yang diberikan Rangga. Anetha yang berada disitu hanya menghela nafasnya kasar sambil mengelus perutnya yang masih terlihat datar itu.
"Parah banget emang, begini nih kalau cowok tulisannya emang nggak pernah bener. Apalagi kalau dokternya cowok. Ambyar dah yang bacanya makin puyeng," gumam Dinda.
"Gila lo menistakan profesi sendiri, udah bertahun-tahun jadi dokter nggak tahu aja tulisannya. Amit-amit, bego nya sampe tulang sumsum." balas Anetha tak terima.
"Tinggal kasih aja sama apotekernya, bacot banget sih heran,"
"Udah jangan ribut terus," Rangga menjadi penengah, semenjak hamil Anetha memang lebih sering marah-marah dan cepat tersinggung. Yang menjadi amukan tentu saja Rangga sendiri, untung ia bisa menahan sabarnya jika tidak sudah dipastikan akan ada ufo terbang dirumahnya nanti.
"Tulang sumsum adalah jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru," jawab Dinda menjelaskan.
"Halah Din, dulu aja pas koass gobloknya nggak ketulungan sekarang aja baru paham."
"Yee si mbaknya marah-marah terus si, kasian calon ponakan gue dalam perut lo ntar baru lahir bukannya nangis malah ngamuk nggak jelas mengapa aku bisa dilahirkan." Anetha yang sudah kesal bukan main hendak menghajarnya untung saja Dinda sudah kabur duluan jika tidak sudah pasti ia akan terkena pukulan maut dari Anetha yang sudah bengis macam malaikat Ridwan.
Dinda langsung saja duduk di kursi tunggu bersama bapaknya, kadang Dinda merasa bersalah saat ia dulu gagal untuk mengambil spesialis jantung.
"Bapak tunggu disini bentar ya, Dinda mau minta obatnya dulu." ucap Dinda lembut sementara Abimayu hanya mengangguk.
Setelah mengantarkan Abimayu ke rumahnya dengan selamat, Dinda kembali lagi kerumah sakit karena masih harus memantau keadaan pasiennya yang beberapa saat lalu di operasi.
Baru saja sampai di rumah sakit, Dinda langsung terkejut melihat kondisi IGD yang mendadak ramai.
"Loh ini kenapa? Kok rusuh gini sih?" tanya Dinda pada Fila yang sedang kelimpungan kesana kemari.
"Rombongan turis dari Spanyol kecelakaan satu bis, satu bis nya lagi bakal otw kesini." Jelas Fila yang langsung pergi.
"Wah ini pasti ada koass yang bau nih," gumam Dinda, karena dulu saat ia koass sering sekali di anggap bau dengan Kevin, sementara Rivan dan Anetha dari tim wangi karena jika mereka berdua yang jaga IGD pasti akan damai dan tenang berbanding terbalik dengan Dinda dan Kevin selalu saja mengundang banyak pasien sampai satu IGD dibuat penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor Difficult Word
RomanceSekuel dari 🚑 He's My Romantic Doctor 🚑 [End] Judul pertama: Difficult Word Mengisahkan perjuangan cinta dari seorang dokter spesialis Anestesi yang bernama Adinda Nifsihani yang berusaha meluluhkan hati sedingin es layaknya kutub Utara dan Selata...