Chapter 8 QnA

12.2K 850 12
                                    

Hallooo Assalamu'alaikum!!!!
Author balik lagi hehee.... Part ini khusus part Daffa dan Kia yaa, dan sesuai dengan thumbnail nyaa mereka akan main QnA nih ..
Happy Reading... Semoga syukaa 😚😚

✨✨✨✨

Suara motor matic terdengar dari dalam rumah, Daffa yang baru keluar dari kamar mengurungkan niatnya untuk mengambil air, langkahnya langsung menghampiri seseorang yang baru saja datang.

Sudah terhitung seminggu ini Kia memakai motor yang diberikan Daffa, alasan Daffa simple ia tidak mau Kia kesulitan untuk pulang jika malam hari, wajarlah Kia akan sangat sibuk jika harus mengajak di TK dan di rumah singgah. Kia memasukan motor itu ke dalam bagasi, terlihat ada beberapa mobil di sana dan beberapa motor gede koleksi suaminya.

"Assalamu'alaikum," ucap Kia saat mendorong pintu rumahnya.

Kepalanya mendongak, bisa Daffa lihat wajah lelah dari perempuan yang telah resmi menjadi istri nya tiga bulan yang lalu.

Kia langsung mencium punggung tangan Daffa dan tersenyum. "Tadi pulang jam berapa?" tanya Kia sambil duduk dan membuka kaos kakinya.

"Sekitar jam 3, tadi saya hanya ke kampus aja. Kamu pulang dari sekolah jam berapa kok malem banget sampenya?"

Kia yang sudah membuka kaos kakinya lalu berdiri dan mensejajarkan tubuhnya dengan Daffa. "Tadi setelah bubar ada rapat mendadak mengenai perlombaan baru beres sekitar ashar dan karena temen aku ngasih tahu ada hal penting di rumah singgah jadi terpaksa deh ke sana dulu."

Kia jalan terlebih dahulu tapi sebelum menaiki tangga, Kia berbalik. "Btw aku udah izin ke kamu ya."

Daffa baru sadar, ia langsung mengeceknya dan benar saja ada pesan dari Kia di sana. Wajarlah chatnya penuh dengan grup dosen dan RS belum lagi mahasiswa yang meminta dirinya mengisi kelasnya.

Daffa menatap punggung Kia yang perlahan memasuki kamarnya, helaan napas ia hembuskan, seharusnya ia tidak membiarkan Kia bekerja over seperti ini tapi ia juga tidak mau membuat istrinya bosan jika harus di rumah. Istri? Menyebut kata itu membuat Daffa tersadar jika sekarang ia mempunyai kewajiban baru yaitu sebagai suami.

Kia memasuki kamarnya sebelum ia ke kamar mandi tubuhnya ia hempaskan di sofa putih, hari ini benar-benar membuatnya bekerja ekstra. Mata indahnya melihat jam dinding, sudah pukul delapan pasti Daffa belum makan malam, ia langsung ke kamar mandi dan setelah beres ia memilih pakaian tidur panjang berwarna merah muda dan kerudung bergo.

"Kamu mau ngapain?" tanya Daffa saat melihat Kia berjalan ke arah dapur.

"Masak. Aku lupa titip pesen ke ibu hani buat bikinin makanan buat malem ini," ucap Kia sembari membuka kulkas melihat-melihat apa yang bisa ia sajikan malam ini.

"Gak usah, saya udah pesen makanan, mungkin bentar lagi bakalan sampe," ucap Daffa.

Kia langsung menutup pintu kulkas dan memilih membawa segelas air putih untuknya, ia bergabung dengan Daffa di ruang keluarga, Daffa yang sedang sibuk berpacaran dengan laptop hanya melihat sekilas Kia dan Kia memilih untuk menonton TV, bukan apa-apa hanya film kartun kesukaannya.

Suara bel membuat Kia beranjak dari duduknya. Setelah membawa makanan itu, Kia menghidangkan nya di meja makan.

"Makan dulu yuk," ajak Kia.

Satu Shaf di Belakang Mu [Squel IUM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang