Part 31

13.1K 819 47
                                    

Assalamu'alaikum
Apakabar? Ternyata udah seminggu ya ninda gak update, biasanya tiap hari 🙈 maafkann...

Happy reading, jangan lupa kasih bintang dan semangat buat ninda biar gak ilang timbul terus 🤭
®

Kaki lenjang Daffa melangkah dengan terburu-buru, ia mendapat kabar jika terdapat kecelakaan beruntun dan tenaganya saat ini sangat dibutuhkan mengingat pasien yang membludak.

Untung saja dirinya menggunakan motor, jadi waktu yang dihabiskan tidak terlalu banyak. Dan benar saja, saat memasuki UGD sudah banyak tenaga medis yang berseliweran, mencoba membantu korban kecelakaan.

Daffa mencuci tangannya lalu menggunakan handscoon, masker dan snelli nya. Ia langsung bergabung dengan tim medis lainnya untuk mengobati korban tersebut.

"Segera siapkan ruang operasi sekarang!"

Daffa langsung bergegas menuju ruang operasi, ada beberapa pasien yang keadaannya sangat mengenaskan, ia harus melakukan operasi di bagian kepala sekarang. Agar korban lain diurus oleh tim medis lain.

Dua jam berkutik, akhirnya Daffa bisa bernapas lega, operasinya berjalan dengan lancar walau tadi pasien sempat kehilangan denyut jantungnya. Saat ini pasien sedang dijahit oleh perawat, Daffa keluar dari ruang operasi lebih dulu karena ia juga harus memastikan bahwa korban lain terselamatkan.

"KakDaff!" Suara lembut itu berasal dari Alesha yang baru saja keluar dari ruang kerjanya.

Maklum, untuk ke UGD, Daffa harus melewati ruangan poli salah satunya poli Gigi.

Daffa mengurungkan niatnya sebentar. "Eh, Sha."

"Loh di sini? Di rumah sakit siapa? Kia udah siuman, kan?" Pertanyaan beruntun itu Alesha lontarkan karena ia tahu bahwa Daffa selama ini selalu stay menjaga Kia.

"Alhamdulillah. Tadi haikal telpon ngabarin, jadi saya langsung ke sini."

"Syukur deh. Maaf ya, Kak... Asha belum bisa jenguk lagi, maklum lah kerjaan makin banyak terus aisya yang gak mau diajak ke rumah sakit."

Daffa mengulas senyum. "Gak papa, do'a nya aja. Oh ya, saya lanjut ke UGD dulu ya."

Alesha mengangguk. "Bareng aja, Asha juga mau ke UGD tadi ada yang minta dokter gigi buat periksa salah satu korban, katanya sih berhubungan."

"Iya udah, yuk!"

Mereka pun berjalan berdampingan hanya jarak di antara keduanya yang agak renggang.

"Oh iya bayi KakDaff gimana? Sehat, kan?"

"Alhamdulillah, putra di rumah sama mama."

Alesha mengangguk. "Putra? Namanya putra?"

"Iya, namanya Nalendra Zavier Putra Alfareezel cuma kia mah panggil putra aja jadi yaudah deh."

Fyi, saat Daffa meminta saran mengenai nama itu Kia tidak banyak berkomentar, ia langsung setuju saja.

"Bagus banget namanya. Kalau di rumah nanti Asha ajak aisya buat ke rumah kalau gitu sekalian ketemu ummah."

Satu Shaf di Belakang Mu [Squel IUM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang