Part 16 Konflik

13.6K 880 28
                                    

Assalamu'alaikum..
Gimana kabarnya nih? Maap baru bisa up nih, sesuai sub judulnya yaaa...

Mudah-mudahan sukaaa... Author minta klik ikon bintang nya yaa hehee

Enjoyy, happy reading ❤

✨✨

Seorang anak perempuan bertubuh gembul dengan kerudung berwarna biru seragam dengan anak lain menghampiri perempuan yang sedang duduk di kursi memperhatikan anak didiknya bermain.

"Kenapa sayang?" tanya perempuan itu.

"I-ibu, omdaff kemana sih? Kok gak pernah ajak main aisya lagi?!" Anak itu Aisya, demo kepada Kia karena Daffa sudah tidak pernah mengajaknya bermain dan membeli eskrim lagi.

Kia terkekeh tangannya mengusap kepala Aisya. "Omdaff nya lagi sibuk, sayang... Bukannya Aisya selalu videocall, kan sama omdaff?"

Seingat Kia semalam saja suaminya itu sampai bercerita dongeng agar Aisya tidur, ya semalam saat Daffa sedang mengerjakan laporan triwulan handphone nya bergetar dan terpangpang nama Alesha di sana, suaminya sampai menunda pekerjaannya hanya untuk meladeni putri Alesha yang tidak mau tidur kalau bukan suaminya yang mendongengkannya.

Bibir Aisya mengerucut. "Aisya maunya main langsung, Ibu bilangin ke omdaff ya?"

Kia mengusap wajah Aisya. "Gak usah cemberut gitu, wajah Aisya jadi jelek. Senyum yaa, kalau senyum nanti Ibu bilangin ke omdaff deh."

Aisya langsung tersenyum dan memeluk Kia sebagai ucapan terimakasih nya.

"Udah waktunya masuk, ke dalem duluan gih, Ibu mau ke toilet dulu."

"Makasih Ibu, Aisya masuk dulu ya. Assalamu'alaikum."

Saat memastikan anak gembul itu sudah masuk, Kia beranjak dari duduknya. Sebelum benar ke toilet, dirinya menghubungi seseorang.

Bel pulang sekolah terdengar, semua murid langsung diinstruksikan mengemasi barang-barangnya dan sebelum keluar KM memimpin do'a sampai memberikan salam kepada gurunya.

Aisya keluar kelas, dirinya dikejutkan dengan kehadiran yang sangat ia rindukan, tangannya langsung meminta untuk digendong.

"Assalamu'alaikum anak cantik, gimana sekolahnya?" ucap Daffa saat Aisya sudah dipangkuannya.

Stelannya masih berkemeja, maklumlah tadi saat istrinya menelpon dirinya sedang praktek di rumah sakit, istrinya meminta agar ia bisa menjemput Aisya pulang.

"Wa'alaikumsalam, Omdaff kok bisa ada di sini?"

Bukannya menjawab, anak itu memberikan pertanyaan.

"Jawab dulu dong pertanyaan dari Omdaff."

"Semangatt dong, kan Aisya anak baik, ya, kan Om?"

Daffa tersenyum lalu mencium gemas kedua pipi Aisya. "Sekarang Omdaff yang jawab ya. Maaf ya, Omdaff akhir-akhir ini sibuk, sebagai gantinya kita jalan-jalan yuk? Omdaff juga udah izin sama umi."

Aisya bersorak bahagia, akhirnya setelah berminggu-minggu ia tidak bertemu langsung dengan Om tersayangnya. Alesha dan keluarganya juga bingung kenapa Aisya sangat menyayangi Daffa, bahkan bisa dibilang Aisya lebih baik bermain dengan Daffa daripada Afham, karena Afham selalu sibuk dengan pekerjaan nya berbeda dengan Daffa yang selalu menyempatkan waktu jika anak itu memintanya untuk bermain.

Satu Shaf di Belakang Mu [Squel IUM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang