Part 38

10.3K 621 18
                                    

Assalamu'alaikum, apa kabar kakak-kakak?

Dede Putra yang kalau difoto selalu nguap nih😂®

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dede Putra yang kalau difoto selalu nguap nih😂
®

Author POV

"Terus kenapa waktu pertama kita bertemu, kamu seolah-olah membenci dan menghindari aku?" tanya Kia dengan alis bertautan.

Daffa terdiam sebentar dan tersenyum. "Kamu masih ingat dulu saya tiba-tiba selalu menjauh?"

Kia mengetuk-ngetukkan telunjuk ke dagunya. "Ah iya! Bahkan dulu aku sampe nanya ke kamu, kan kenapa kamu gak mau bareng aku lagi? Yang lebih parah kamu malah undur diri pas tahu kalau wakil ketua pelaksananya aku. Kenapa sih emang?"

"Karna pas waktu saya lihat kamu ngobrol asik banget sama cowok, berdua lagi... Mindset saya tentang kamu itu udah baik loh tapi pas lihat kamu berani berdua-duaan dan sampe waktu itu kamu pengang tangannya, perasaan saya seolah-olah dihancurkan. Mungkin karena saya terlalu berharap kepada manusia jadi rasa kecewa yang saya rasakan pun sangat menyakitkan."

Kia tertawa membuat Daffa menatapnya heran. "Di kantin?" Daffa mengangguk.

"Tapi bukan di kantin aja loh ya, kamu sampe dianter pulang. Hey! Kamu yang saya pikir sangat menjaga jarak terus saya lihat kamu pulang bareng lawan jenis... Sangat di luar akal, Ki."

Lagi-lagi Kia tertawa. "Kamu ternyata kalau cemburu suka gak pandang bulu, ya, Kak!"

Daffa mendengus, merasa kesal karena istrinya malah tertawa.

"Oke oke, maaf. Just for information laki-laki yang kamu maksud adalah aka."

Daffa menatapnya seperti meragukan.

"Really. Beda banget ya? Dan waktu itu aka ada keperluan buat ngurus ijazah dan lainnya. Ya sebagai anak sekolah yang uang jajannya pas-pasan gak akan dong nolak kalau Kakaknya ngajak pulang bareng?"

"Masa sih? Gak mirip, Ki."

"Ya Allah, suamiku ini.... Perlu bukti? Emang dulu kamu lihat mukanya? Dan pas di kantin akutu gak berdua, ada ica juga cuma lagi beli batagor."

"Syukurlah... Maafin saya ya, cemburu saya waktu itu emang unfaedah."

Kia mengangguk dan masih tertawa. Ya bayangkan saja, Kakaknya... Orang yang gak pantas untuk dicemburui. Ah Daffa!

"Eh iya terus hubungannya kamu cuek ke aku apa?"

"Baby Putra nya boleh dipindahin dulu ga, sayang? Tangan saya udah kesemutan," ucap Daffa sembari memamerkan gigi putihnya.

Dengan sigap Kia memindahkan bayi mereka ke pangkuannya dan berjalan ke dalam. Tanpa disangka, Daffa membuntutinya di belakang.

Setelah Kia menidurkan Baby Putra, Daffa mengisyaratkan Kia untuk duduk di sofa tepat di ujung kamar buah hati mereka.

Satu Shaf di Belakang Mu [Squel IUM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang